“Hei,” aku mengangkat wajahku.Darren duduk di sampingku.Ia terlihat lebih bersih, lukanya sudah terobati, mungkin dia mengobati lukanya sendiri.Pakaiannya sudah di ganti dengan pakaian yang lebih bersih.“Hei,” ujarku, canggung.Aku memalingkan wajahku, lalu meminum air yang tersisa sedikit.“Ayo kita berangkat, aku sudah selesai menyiapkan semuanya,” aku menatapnya.Dia bersikap seakan tak ada yang terjadi antara kami.Aku mengangguk.Ia menarikku, lalu mencium pipiku.“Maafkan aku, ayo,” aku tersenyum.“Aku—.”“Aku tidak mau berdebat, oke?” ia memotong ucapanku.Aku mengangguk.Darren tiba-tiba menggendongku, lalu ia tersenyum.Oh Tuhan, beginikah cara Darren merayu seorang wanita? Aku tersenyum, lalu kami sampai di kamar.Barang-barangku dan barang-barangnya sudah tidak ada, bonekaku juga s
Last Updated : 2025-10-12 Read more