All Chapters of Pesona Suami Dingin dan Posesif: Chapter 51 - Chapter 60

*** “Hey, baby.”“Hey.”Aku tersenyum.Walau aku tidak bisa bertemu Darren, aku masih bisa melakukan video call.“Aku merindukanmu.”“Aku juga merindukanmu, Darren.” Darren menunjukan sebuah boneka doraemon.“Aku memeluk boneka ini saat tidur, terasa seperti memelukmu.”“Darren.” Aku menatapnya.Dia selalu berkata begitu manis.Ini sudah 8 hari kami tidak bertemu.Darren tidak bisa berkunjung ke rumahku, karena terakhir kali dia datang, ia diusir dan hampir di pukul.Jika aku tidak mencegahnya, Darren akan di pukul tanpa ampun.“kenapa kau membawa bonekanya ke kantor?” “Aku selalu membawa boneka ini kemanapun, aku sangat merindukanmu, Leora.”“Aku juga sangat merind

Darren P.O.V  Ini sudah hampir sebulan sejak pertemuan terakhirku dengan Leora.Aku memilih diam beberapa saat, karena emosi masih menggebu-gebu dalam diriku.Leora menghubungiku hampir setiap pagi dan setiap malam tapi aku mengabaikannya.Dia harus tau, pernikahan bukan hal yang main-main.Dia tidak bisa membuat kesalahan lalu dengan mudah bilang maaf. dia harus menjadi dewasa dari kesalahan ini, mencium Theo juga bukan kesalahan yang mudah dimaafkan, itu sudah sangat fatal. Dan cukup sulit bagiku untuk mengerti alasannya.“Mr. Lawson.” aku menatap Veron. “Mrs. Lawson menitip surat.”“Letakan saja di mejaku.”Veron mengangguk, ia melatakan surat di atas meja kerjaku, lalu keluar dari ruanganku.Aku memandang surat Leora, lalu mengabaikannya.Handphoneku berdering. Telpon dari Zeke. 

*** “Zeke?”Aku menatap Zeke yang tertidur di sampingku.Tangannya ada di atas perutku. Kami berada di satu tempat tidur dengan satu selimut berdua.Aku melirik jam dinding. Setengah dua.“Zeke, kau harus mandi.”Aku menepuk pipinya.“Sebentar lagi, kumohon, aku sangat mengantuk.”Aku tersenyum.Zeke menyentuh tanganku yang ada di pipinya, dan menahan tanganku disana. Dia bilang tidak mengantuk, tapi sekarang tidurnya begitu terlelap.Aku hanya diam dan menatapnya. perlahan, aku menarik tanganku di ppipinya.Lalu mengambil handphone Zeke yang masih berbunyi. Sialan.Darren masih tetap menghubungi Zeke.“Biarkan saja, Leora, nanti dia lelah sendiri.”“Mungkin kau harus mengangkatnya Zeke, mungkin ini penting.”Zeke membuka matanya dan mendesah.Ia mengambil handphonenya lalu mengangkat telpon Darren.Aku melirik Zeke, lalu turun dari t

 “Aku tidak mau kau berdekatan dengan Zeke.”“Kenapa? Karena dia menyukaiku?”Darren menatapku. Kami duduk di ruang tamu dan dia mengangguk.“Aku menyuruhnya mengatakan itu, aku menyuruhnya untuk bersikap agar kau marah dan membuat kemungkinan yang sangat tipis untuk dirimu berkunjung kemari, aku sudah merencanakan tinggal disini sebelum aku kabur dari rumah.”Darren menarik nafas, lalu ia menghembuskannya.“Lalu foto sialan apa yang kau buat dengannya?”“Seperti yang aku katakan dari awal, Zeke seperti adik kandungku dan aku seperti kakak baginya, dia menyayangiku seperti dia menyayangimu, semalam Zeke mabuk, teman-temannya mencoba memaksaku untuk minum, tapi dia menghabiskan itu untukku karena takut kehamilanku terganggu, mungkin orang berpikir Zeke menyukaiku, tapi bagiku, itu seperti cara Zeke untuk menunjukan jika dia menyayangiku seperti kakaknya, aku percaya, Zeke tak

ZEKE P.O.VAku mengubah posisi tidurku berkali-kali. Aku mendengar apa yang Leora dan Darren lakukan di kamar sebelah, aku mendengarnya dengan baik. Aku memang bukan adik yang baik, aku menyukai istri dari kakak-ku sendiri. Tapi, aku akan mencoba sebaik mungkin untuk tidak menunjukan hal itu dan mengubur perasaanku. Aku pikir, Leora akan berada disini selamanya dan Darren tak akan menemukannya, tapi sialan, laki-laki itu datang tanpa di duga. Ia datang dan membuat jarakku dan Leora merenggang. Jika Darren tak ada disini, Leora pasti tidur di sampingku. Dia mau menuruti keinginanku jika aku menunjukan wajahku yang sangat memelas. Aku suka Leora yang polos dan baik hati. Aku tau aku melewati batasku, aku menyukai kakak iparku, aku menyayanginya melebihi aku menyayangi kakak kandungku sendiri. Aku tau. Tapi aku tak bisa menahan diri untuk tidak menunjukan hal itu, aku tau Darren pasti menyada