Semua Bab CEO DINGIN ITU JODOHKU: Bab 51 - Bab 60

Seperti banteng yang menyeruduk mangsanya, Rosi langsung saja melumpuhkan tubuh Zain dan membuat Zain pasrah dalam penguasaannya! Bukan diatas ranjang yang empuk dan luas namun Zain hanya duduk pasrah dan diatasnya terdapat Rosi yang dalam keadaan mabuk melakukan apa yang selama ini dia inginkan.Zain pun hanya bisa merasakan lalu ujung-ujungnya menikmati setiap gerakan tubuh Rosi diatas pangkuannya, membuat Zain berada dalam gelombang rasa nikmat yang tidak ada duanya! Meskipun Zain sudah sangat sering melakukan hal seperti ini dengan banyak wanita, namun Zain akui jika Rosi memiliki gerakan yang terbaik yang mampu membuatnya terasa seperti terbang kelangit ketujuh.Sayu-sayu mata Zain dan wajah yang mendongak keatas membuat Rosi merasa senang karena berhasil menaklukan Zain, Rosi pun sangat bergerak lincah dan bersemangat.“Lo suka Zain? Enak kan Zain?” tanya Rosi.“Enak banget Si,”“Lo bakal ngerasain ini terus kalau lo jadi pacar gue,” ucap Rosi masih dengan bicara telernya.Zain

Setibanya di kantor komnas perempuan, Rania didampingi oleh Doni turun dari mobil! Keduanya berjalan bersama untuk masuk kedalam kantor, namun Rania yang memang sangat waspada sekali terhadap sesuatu disekelilingnya, menyadari bahwa ada dua orang didekat pintu utama kantor komnas perempuan yang sejak Rania turun dari mobil sudah menatap Rania dengan sangat tajam.“Don, kayanya mereka orang-orang Jeremy!” ucap Rania dengan nada pelan.Doni pun melihat kearah dua orang yang dimaksud oleh Rania, terlihat dua orang tadi salah satunya sedang menelepon seseorang.“Pak kami menemukan isteri anda, tapi dia bersama seorang pria! Bagaimana, apa tetap kita sergap?” tanya orang tersebut.“Bersama seorang pria? Foto pria itu!” ujar Jeremy.“Baik Pak,”“Jangan lakukan hal gegabah dan memicu keramaian, tidak perlu sergap dia sekarang! Kita tunggu Rania sendirian dulu!” kata Jeremy.“Baik Pak,”Telepon itu pun terputus, kemudian orang tersebut mengambil foto Doni dari jarak lumayan dekat dan ditambah

Satu minggu selama di Paris baik Arthur juga Shakira hanya fokus kepada kebahagiaan dan kebersamaan keduanya saja, jarang bermain ponsel dan lebih banyak menghabiskan waktu ditempat wisata, dan juga diatas ranjang! Tidak pernah sekalipun keduanya sibuk dengan handphone masing-masing.Sampai-sampai Bu Tari dan Bu Desi yang sangat ingin tau apakah keduanya berbulan madu dengan lancar, tidak dapat menerima kabar apapun dari Arthur maupun Shakira! Padahal mereka sangat penasaran sekali.Bu Tari pun sampai tidak selera makan setelah berhari-hari menunggu kabar dari Arthur dan Shakira, padahal keduanya besok akan tiba di Jakarta.“Mah, dimakan dong makanannya!” kata Pak Abimana.“Mamah bingung deh Pah, Arthur itu kemana? Masa telepon mamah engga pernah diangkat, mamah kan jadi khawatir!”“Apa yang mau dikhawatirkan? Toh besok juga mereka pulang ke Jakarta!”“Papah tuh engga ngerti deh,” ujar Bu Tari.“Papah ngerti mamah itu bukan khawatir tapi lebih tepatnya kepo, pengen tau anaknya sama me

Doni kemudian mendekati Jingga dan hendak meraih tangan Jingga, namun secepat kilat Jingga langsung menepis tangan Doni.“Engga usah pegang-pegang gue!”“Aku bisa jelasin Ga, kita duduk dulu,” kata Doni dengan lemah lembut.“Engga perlu lagi lo jelasin, gue tuh engga buta gue udah liat dengan kedua mata gue sendiri ada cewek bukan cewek deh, lebih tepatnya lontay murahan yang lo tampung di apartemen lo. Sadar Doni, gue aja cewek lo engga pernah lama-lama didalam apart lo ini, Lan terus itu tadi apa?” tanya Jingga dengan nada tinggi.“Aku hanya menolong dengan memberikan tempat tinggal yang aman untuk sementara untuk Rania,”“Waw ada super hero kesiangan nih! Heh bangun, batang lo itu udah bisa berdiri dan lo masukin cewek modelan kaya gitu ga mungkin kan gairah lo engga naik? Sekarang gue tanya, udah berapa lama dia tinggal disini? Kalian udah ngapain aja?”“Astaga Jingga, aku dan Rania teman lama kami engga mungkin melakukan hal-hal aneh,”Jingga kemudian membusungkan dadanya kedepan

“Asik, bener ya pokoknya gue tunggu dan kita party sampai pagi oke!” kata Zain sambil menepuk pundak Rosi.Rosi pun hanya mengangguk sambil berusaha keras menahan sakit dihatinya! Zain benar-benar sangat teguh dengan pendiriannya untuk tidak mencintai Rosi seperti Rosi yang sudah jatuh cinta terhadap Zain! Dan kini dengan entengnya setelah melakukan penyatuan layaknya suami isteri dengan Rosi pada tempo hari, Zain mengatakan sudah mengencani wanita lain, kurang sakit bagaimana lagi menjadi Rosi.Bahkan disaat hatinya menangis pun dirinya harus tetap berpura-pura tersenyum dihadapan Zain, karena mau menangis sampai guling-guling dijalanan pun percuma saja Zain tetap tidak akan pernah mencintainya.“Kalau lo mau dateng sama cowok lo juga engga apa-apa Si ajak aja,” kata Zain.“Iya Zain nanti gue ajak!” kata Rosi, padahal Rosi sudah menutup diri dan pintunya rapat-rapat dari pria lain demi bisa menjadi kekasih Zain hal itu membuat Rosi tidak memiliki kekasih hingga sekarang, tapi Rosi pu