Bunyi gemuruh petir menggetarkan jendela kamar Liliya, menambah suasana mencekam di dalam rumah megah itu. Hujan turun semakin deras, mengguyur atap dengan irama yang terdengar seperti pukulan drum tak beraturan. Lampu-lampu rumah yang sejak tadi padam masih belum menunjukkan tanda-tanda akan menyala.Di dalam kamar, Liliya duduk bersandar di atas ranjang, tubuhnya bergetar karena kedinginan. “Igor, aku benar-benar kedinginan sekarang,” ujarnya dengan suara pelan. Bibirnya yang pucat dan tangan yang menggigil membuat Igor semakin khawatir.“Aku akan mengambil air panas di dapur, tunggu sebentar,” jawab Igor sambil berdiri.Namun, saat sang pria hendak melangkah, Liliya dengan cepat meraih pergelangan tangannya. “Jangan tinggalkan aku sendiri,” pintanya, matanya memandang Igor dengan penuh rasa takut.Igor menghela napas dan mengangguk. “Baiklah, aku tidak akan pergi. Tapi aku harus melakukan sesuatu untuk menghangatkanmu.”Igor dengan segera membaringkan tubuh Liliya perlahan di at
Last Updated : 2025-09-18 Read more