Di suatu pagi buta.Langit masih gelap, hanya ditemani kabut tebal yang menyelimuti kota.Liliya melaju di atas motornya, mengenakan jaket kulit hitam. Setiap gerakannya penuh kehati-hatian, matanya tajam mengamati sekeliling.Saat gadis itu tiba di safehouse Selatan, sebuah bangunan tua yang tampak seperti gudang terbengkalai, pintu sudah terbuka sedikit.Seseorang menunggunya di dalam.Belka Ivanovna.Wanita paruh baya itu berdiri elegan, mengenakan mantel bulu gelap, rokok tipis di tangannya, senyum sinis menghias wajah dinginnya."Liliya," sapanya, suaranya manis namun berbahaya."Bibi," jawab Liliya singkat, menyembunyikan kebencian yang perlahan mendidih dalam darahnya.Belka melemparkan sebuah berkas ke meja kayu di antara mereka."Kamu siap untuk misi terberatmu?" tanyanya santai.Liliya berjalan mendekat, membuka berkas itu.Di dalamnya, foto-foto target, peta lokasi, dan sebuah amplop merah bertuliskan kode besar,"Volk.""Siapa targetnya?" tanya Liliya, menjaga suaranya tet
Last Updated : 2025-10-10 Read more