Jantung Shera berdetak kencang. Kedua tangannya meremas mengimbangi rasa tak karuan yang bergejolak di dada."Lagi dan lagi! Kenapa tubuhku seakan tak berdaya setiap kali bersamanya? Sulit sekali untuk di gerakkan! Padahal, seharusnya di saat seperti inilah aku bisa membalas dendamku padanya. Menendangnya, menamparnya bahkan membunuhnya! Tapi entah kenapa, saat dia memperlakukanku dengan baik, dendam yang dulu terasa menguasai diriku perlahan mulai menipis. Dan tak seharusnya juga aku menolak jika dia meminta haknya padaku. Karena, hutang keluargaku padanya sudah membuat harga diriku jatuh di hadapannya," gumam batin Shera pasrah dengan keadaan."Apa kamu sudah makan?" suara khas Bara membuat Shera membuka kedua matanya. Dua bola matanya mengerling menatap wajah tampan rupawan yang di miliki suaminya itu. Melirik ke arah tangan kekar yang mulai berani membelai rambut panjangnya."Kamu sudah makan?" ulang Bara memastikan.Shera bangkit dari tidurnya. Dengan cepat, ia berpindah menjau
Last Updated : 2025-09-02 Read more