Share

Mie instan

Author: Suzy Ru
last update Last Updated: 2025-09-02 13:04:04

Jantung Shera berdetak kencang. Kedua tangannya meremas mengimbangi rasa tak karuan yang bergejolak di dada.

"Lagi dan lagi! Kenapa tubuhku seakan tak berdaya setiap kali bersamanya? Sulit sekali untuk di gerakkan! Padahal, seharusnya di saat seperti inilah aku bisa membalas dendamku padanya. Menendangnya, menamparnya bahkan membunuhnya! Tapi entah kenapa, saat dia memperlakukanku dengan baik, dendam yang dulu terasa menguasai diriku perlahan mulai menipis. Dan tak seharusnya juga aku menolak jika dia meminta haknya padaku. Karena, hutang keluargaku padanya sudah membuat harga diriku jatuh di hadapannya," gumam batin Shera pasrah dengan keadaan.

"Apa kamu sudah makan?" suara khas Bara membuat Shera membuka kedua matanya.

Dua bola matanya mengerling menatap wajah tampan rupawan yang di miliki suaminya itu. Melirik ke arah tangan kekar yang mulai berani membelai rambut panjangnya.

"Kamu sudah makan?" ulang Bara memastikan.

Shera bangkit dari tidurnya. Dengan cepat, ia berpindah menjau
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Tangkai Mawar

    "Sama persis dengan punyaku dulu!" gumam Shera menyentuh dan meraba tulisan tersebut.Flashback TUARRRTamparan keras melesat mengenai pipi Bara. "Kamu benar-benar tak punya hati! Apa kamu tahu, butuh perjuangan aku mendapatkan tanaman ini. Dan bisa-bisanya, kamu dengan mudahnya menginjak-injak dan membuangnya begitu saja! Keterlaluan!" ucap Shera berderai air mata.Bara hanya terdiam. Untuk kali pertamanya, ia membiarkan Shera mencaci maki dan menampar dirinya.Shera duduk berjongkok. Mengambil tangkai pohon bunga mawar yang rusak akan ulah Bara dan temannya."Bagaimana ini? Bagaimana dengan nilaiku? Tak mungkin ada waktu untuk menanamnya kembali," kata Shera menangis.Lamunan Shera buyar. Dua bola matanya mengarah ke arah bunga yang bermekaran begitu indah."Apa mungkin dia mengambil pohonku yang telah aku buang dan menanamnya kembali?" tanya Shera seorang diri."Hah, tapi rasanya tidak mungkin terjadi!""Tapi itu memang kenyataannya!" tegas Bara yang mengejutkan Shera.Shera berba

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Mie instan

    Jantung Shera berdetak kencang. Kedua tangannya meremas mengimbangi rasa tak karuan yang bergejolak di dada."Lagi dan lagi! Kenapa tubuhku seakan tak berdaya setiap kali bersamanya? Sulit sekali untuk di gerakkan! Padahal, seharusnya di saat seperti inilah aku bisa membalas dendamku padanya. Menendangnya, menamparnya bahkan membunuhnya! Tapi entah kenapa, saat dia memperlakukanku dengan baik, dendam yang dulu terasa menguasai diriku perlahan mulai menipis. Dan tak seharusnya juga aku menolak jika dia meminta haknya padaku. Karena, hutang keluargaku padanya sudah membuat harga diriku jatuh di hadapannya," gumam batin Shera pasrah dengan keadaan."Apa kamu sudah makan?" suara khas Bara membuat Shera membuka kedua matanya. Dua bola matanya mengerling menatap wajah tampan rupawan yang di miliki suaminya itu. Melirik ke arah tangan kekar yang mulai berani membelai rambut panjangnya."Kamu sudah makan?" ulang Bara memastikan.Shera bangkit dari tidurnya. Dengan cepat, ia berpindah menjau

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Data pribadi Shera

    "Jadi, apa yang di katakan kak Manda itu memang benar adanya toh?" cecar Maudy yang baru menyadari akan pernyataan yang terucap dari kakak Shera beberapa jam yang lalu."Jadi, kak Manda memberitahu Maudy tentang pernikahanku?" tanya batin Shera melirik ke arah teman-teman lainnya terbelalak kaget dengan perkataan yang terlontar dari bibir tipis Maudy.Sesaat, Shera menelan ludahnya dengan paksa. Tatapan mata mereka beralih memandang intens pada dirinya."Serius, Ra?" tanya mereka serempak.Terlihat begitu jelas, mereka menanti sebuah jawaban yang pasti darinya."Apa yang harus aku katakan? Apa aku harus jujur saja sama mereka tentang apa yang terjadi padaku? Dan, apabila aku berbicara sejujurnya, apakah Bara akan mempermasalahkannya?" batin Shera bergejolak."Sungguh, aku sangat takut jika mulutku salah dalam berucap."TekJentikan tangan Maudy membuyarkan lamunannya. Helaan nafas panjang keluar dari hidung mancung mengimbangi rasa bimbang yang menyelimuti hatinya."Malah ngelamun? K

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Ganti Rugi

    "Kamu itu liat nggak sih, kalo di depan ada mobil dan lampu rambu-rambu lalu lintas berwarna merah! Apa kamu baru belajar mengemudi? Sampai -sampai kamu bingung antara rem dan gas?" Suara ibu Lena menggelegar memekakkan telinga. Semua mata tertuju ke arah wanita paruh baya bertubuh besar itu melabrak Shera.Shera membuka helmnya dan turun dari motor."Maaf, Bu Lena. Saya benar-benar minta maaf!" kata Shera menangkupkan kedua tangannya.Bu Lena mengernyit. Sudut matanya memicing ke arah kerah baju yang muncul di balik jaket yang di kenakan Shera."Tolong, maafkan saya, Bu!" ucap Shera memohon."Kamu karyawan Pt Horizon?" tanya Bu Lena memastikan."I-ya!" jawab Shera hati-hati.Bu Lena menghela nafas panjang. Dua bola matanya mengerling saat melihat ke arah jarum jam yang melingkar di pergelangan tangannya."Kita selesaikan di tempat kerja!" gegas Bu Lena mengambil name tag yang menggantung di leher Shera.Shera mendesah sebal. Bibirnya memanyun memandang Bu mandor yang mulai naik ke da

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Pasrah dengan keadaan

    Shera menghela nafas panjang. Rasa lapar yang mendera tiba-tiba hilang saat mendengar nama orang yang merupakan musuh bebuyutannya."Ternyata mereka masih berhubungan sampai sekarang?" tanya Shera seorang diri. Ia mendesah sebal. Sudut matanya memicing sinis ke arah Bara yang berdiri di sudut ruangan. Sejenak, ia berpaling ke arah hidangan yang tersaji di depannya."Apa mereka berencana meracuniku melalui makanan ini?" tanya Shera seorang diri."Sampai dunia terbalikpun posisi kamu itu tetap di bawah Luna Margaretha! Dan, satu lagi, Bara itu milikku dan jangan sampai kamu atau teman kamu mempunyai rasa padanya. Ya, meskipun Bara akan menolak kalian! Tapi, aku tak suka jika ada orang yang menyukainya kecuali diriku! Mengerti!" Hinaan yang terkubur dalam masa lalunya kini kembali teringat kembali.Luna Margaretha, salah satu sahabat Bara yang juga membully dirinya habis-habisan. Bahkan, melebihi Bara.GlekTenggorokan Shera tercekat saat memori yang begitu pahit terlintas kembali.Tubuhn

  • Suamiku adalah Musuh bebuyutanku    Makanan favorit

    Rasa takut dan was-was mulai datang saat dua orang berpakaian serba hitam itu mengetuk pintu mobil dengan tatapan tajam.Dua bola mata Shera tertuju ke arah sopir taksi online yang membuka pintu mobil begitu saja. Terlihat begitu jelas, orang asing itu menarik tubuh sopir hingga keluar dari mobil."Seharusnya kamu menginap di sini saja, Sher! Kamu tau kan ini sudah malam. Dan kamu juga tau betul kan, kalo jalanan rumah ke rumahnya pak David itu sangat sepi jika menginjak pukul 9 malam. Atau nggak? Kamu naik taksi online saja," perkataan Manda melintas kembali dalam benaknya.Shera tertunduk. Memejamkan mata seraya berdoa untuk keselamatannya."Ya Tuhan, aku sudah pasrah. Jika aku akan mati di tangan dua begal itu, aku sudah ikhlas!" gumam batin Shera menitikkan airmata.KlekShera membuka matanya bersamaan saat pintu itu terbuka."Tenang Shera tenang. Sebentar lagi, kamu akan bertemu dengan ayah!" kata batin Shera menyemangati dirinya sendiri."Maaf ya, Mbak. Saya menghentikan kendara

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status