All Chapters of Gairah Semalam Dengan Kakak Ipar : Chapter 11 - Chapter 20

"Saya mau kamu pindahkan dia menjadi asisten pribadi saya. Selain kamu dia akan jadi asisten saya juga," ucap Darren yang membuat Malik terkejut mendengar permintaan dari majikan.Darren memandang ke arah Malik yang wajahnya terkejut saat dia mengatakan kalau Rossa harus menjadi asistennya sedangkan posisi Rossa bukan asisten dia admin keuangan. "Kamu terlalu banyak pikir. Ayo pergi," ajak Dareen yang segera berbalik dan melangkahkan kaki kembali menuju ke lobby di mana mobilnya sudah berada di depan pintu perusahaan. Malik yang ditinggalkan segera mengejar dan mengikuti Darren dari belakang. Saat pintu mobil terbuka Darren langsung masuk disusul oleh Malik duduk di bangku depan. Malik belum menjalankan mobilnya dia masih berpikir keras dengan permintaan dari tuannya itu. Malik berbalik memandang ke arah Darren yang wajahnya semakin ketat dan menyeramkan. "Tuan yakin dia akan jadi asisten Anda. Dia baru hari ini menjadi admin keuangan dan menurut peraturan dari perusahaan setiap ka

Pintu dibuka terlihatlah wanita paruh baya yang tidak lain adalah Nyonya Pinkan. Darren menatap ibunya dengan tatapan yang tajam dia tidak suka ibunya mengganggu aktivitasnya tadi."Mama mau apa?" tanya Darren dengan suara yang datar. Tidak terima dengan apa yang dikatakan oleh Darren Nyonya Pinkan mulai emosi. "kamu mengatakan aku mau apa ?" tanya Nyonya Pinkan yang dianggukan oleh Darren. "Ya, mama mau apa. Kenapa Mama menggangguku. Apa Mama tidak suka aku dekat dengan istriku atau jangan-jangan Mama sengaja untuk menjauhiku setelah aku berusaha ingin menjadi suami yang baik," jawab Darren yang sontak saja membuat Nyonya Pinkan melotot dan menggangga mendengar setiap kata yang anaknya ucapkan.6 bulan yang lalu Darren tidak mengakui Rossa dan dia malah meminta Rossa untuk tidak menganggapnya suami dan mengabaikannya tapi kenapa sekarang Darren berubah seperti ini. "Kamu kerasukan jin apa sehingga kamu seperti ini apakah selama 6 bulan ini kamu betapa di gua dan tiba-tiba isi kepa

Rossa yang bibirnya dicium oleh Darren memejamkan mata dan seketika memori lamanya muncul kembali dia mengingat bagaimana Darren bersikap dingin kepadanya dan kata-katanya menyakitkan hati. Seketika Rossa menolak dada Derren agar menjauh darinya.Darren yang ciumannya terhenti dan dadanya ditolak oleh Rossa menatap Rossa dengan tatapan dingin. Dia tidak menyangka kalau Rossa menolaknya. Padahal malam ini dia ingin menyatukan dirinya dan diri Rossa agar Rossa tidak lari ke pria lain dan sebagai rasa cintanya yang mulai tumbuh kepada Rossa. "Kenapa ?" tanya Darren singkat padat namun penuh makna. Rossa merapikan pakaiannya dan berdiri. "maaf aku tidak bisa Mas. Bukannya Mas sudah katakan kalau Mas masih mencintai kak Rassi. Jadi maaf aku tidak bisa memberikannya," jawab Rossa.Rossa memandang ke arah Darren dia tidak lagi takut dengan pria tersebut. Kalau dulu dia masih takut tapi kali ini tidak."Aku sudah katakan kepadamu. Aku mulai mencintaimu. Harus berapa kali aku katakan? Seribu

Chiko memandang ke arah Rossa dan Mimi secara bersamaan dia ingin tahu apa yang dibahas oleh kedua wanita tersebut. "Memangnya ada yang salah jika aku bertanya seperti itu ?" tanya Chiko dengan wajah yang merajuk membuat Mimi langsung tertawa. Sedangkan Rossa menggelengkan kepala. "tidak ada yang salah kok Mas Chiko bertanya seperti itu. Aku hanya bertanya apakah Rossa akan kos di tempat lain atau tidak karena ada kost murah untuk Rossa," jawab Mimi yang mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.Chiko memandang ke arah Rossa dengan serius. Chiko ingin tahu apakah yang dikatakan oleh Mimi itu benar atau tidak. Rossa menganggukkan kepala. "memangnya selama ini kamu kos di mana Rossa?" tanya Chiko. "Aku tinggal dengan sahabat mendiang dari kedua orang tuaku jadi aku ingin mandiri tapi lihatlah nanti apakah aku akan tinggal di kos yang dikatakan oleh Mimi atau tidak," jawab Rossa. Chiko menganggukkan kepala dan tersenyum. Ketiganya segera naik ke lantai dimana ruangan mereka berada. Se

"Tidak apa-apa, saya hanya bertanya saja. Saya pikir Anda lapar. Silakan Tuan dimakan," ucap Malik menyerahkan makanan yang tadi dia bawa.Darren menoleh ke arah Rossa yang memandang memandangnya. "Kenapa kamu memandangku, Sayang? Apa kamu mencintaiku ?" tanya Darren dengan pedenya. Hingga membuat Rossa melotot mendengar apa yang dikatakan oleh Darren. Sedangkan Mimi dan Malik yang baru saja menyuapkan satu sendok makanan tersebut tersedak mendengar perkataan dari Darren ke Rossa. "Hukkk! Dia katakan apa tadi? Aku tidak mendengarnya jelas? Sayang?" tanya Mimi yang menepuk-nepuk dadanya karena dia tersedak makanan hingga menyembur keluar membuat Rossa ikut terkejut karena nasi yang berada di mulut Mimi keluar. Untung tidak mengenai makanannya. Sedangkan Malik juga ikut menyembur namun makanan yang keluar dari mulut Malik mengenai makanan milik Darren. Darren menatap tajam ke arah Malik yang membuat makanannya tidak bisa dia makan. Sebenarnya bisa dimakan tapi karena melihat makana