All Chapters of Gairah Semalam Dengan Kakak Ipar : Chapter 51 - Chapter 60

Kedua pasangan sejoli yang habis bermain keringat terlelap tidur. Mereka benar-benar menikmati berbagi keringat bersama. Berbeda dengan Chiko yang saat ini berada di club malam. Chiko tidak bisa menerima semua ini. Lagi-lagi dia harus kecewa. Wanita yang dia sukai menjadi milik orang lain dan tentu saja Chiko tidak terima akan hal itu. Namun kembali lagi seperti yang dia katakan kepada Monica tadi saat di parkiran kalau cinta memang tidak bisa dipaksa dan memang bukan salah dari sahabatnya mereka sudah menikah sebelum bertemu dan sayangnya Darren tidak memberitahukan kepada dia. Darren yang mengetahui kalau sahabatnya Chiko sedih segera menghampiri Chiko di klub malam bersama dengan Malik. Keduanya mencari keberadaan Chiko dan setelah ketemu Darren dan Malik mendekati Chiko yang tengah mabuk. Terlihat jelas Chiko meracau dan sesekali dia menangis. "Sepertinya tidak ada yang menginginkan aku. Aku benar-benar terluka dan aku harus pergi dari tempat ini. Aku tidak mau di sini," ucap

Chiko yang terbangun dari tidurnya melihat dirinya sudah ada di rumahnya. Chiko menghela napas karena saat ini dia malu karena dirinya harus dibantu oleh Darren pulang ke rumah. Terlebih lagi dia yakin Darren pasti mengetahui kekecewaannya atas pernikahan sahabatnya itu. "Aku harus ke rumah Darren dan bicarakan ini semua." Chiko bergegas bersiap untuk menemui Darren dan juga Rossa. Dia ingin menanyakan semua hal dan mungkin dia akan berusaha untuk melupakan yang terjadi. Selesai bersiap Chiko bergegas ke mobil dan melaju menuju rumah Darren sahabatnya. Saat tiba di rumah Darren, Chiko melihat seorang wanita menggunakan hijab dan dia hampir saja jatuh dan di sanalah Chiko membantu wanita tersebut. Keduanya saling bertatapan satu sama lain dan wanita tersebut segera melepaskan diri dari Chiko. "Maaf Mas, saya tolong lepaskan saya," ucap Cici yang segera melepaskan tangannya Chiko dari pinggangnya. Chiko segera melepaskan tangannya dari punggung Cici dan dia tersenyum kecil karena t

Orang yang mengambil foto Rossa adalah Monica. Monica benar-benar ingin memisahkan Rossa dan Darren. Dia tidak ingin Rossa bahagia jadi sebisa mungkin membuat Rossa hancur. "Rossa ... Rossa. Aku akan membuatmu tidak berkutik lagi dan aku pastikan kamu akan hancur ditanganku," ucap Monica menyeringai bak iblis saat dia mendapatkan bukti untuk menjebak Rossa. Monica segera pergi dari tempat tersebut dia akan mencari tempat yang aman untuk mencetak foto tersebut dan segera menyerahkan kepada Darren."Aku akan mencetak foto-foto ini dan aku akan pastikan dia tidak akan berani berhadapan dengan Darren dan juga aku yakin kedua orang tua Darren tidak akan menyukai perselingkuhannya. Aku juga akan pastikan dia akan tersingkir dan aku akan menjadi istri satu-satunya dari Nyonya Darren. Kamu akan menderita Rossa." tawa Monica. Monica segera masuk ke dalam mobil dan meninggalkan parkiran untuk mencetak foto dan mengirimkannya kepada Darren. Sedangkan Arya dan Rossa saat ini saling berhadapa

"Baik," jawab Malik. Darren geleng kepala melihat Malik dan Mimi bertengkar. Darren mengajak Rossa untuk dekat dengan dirinya. "Kamu kenapa lama sekali. Dan kamu Chiko ke sini ada apa?" tanya Darren. Mendengar Darren mempertanyakan ke dirinya kenapa dia di sini Chiko membolakan matanya. "Kamu tanya aku kenapa ke sini. Jelas aku ke sini mau kasih tau kamu kalau kamu harus pergi ke luar negeri untuk pertemuan dengan klien. Kamu lupa apa pikun? Dan asisten kamu yang minum es itu apakah tidak kasih tahu kamu kalau kalian akan ke luar negeri?" tanya Chiko dengan wajah jengkel. Darren menoleh ke arah Malik yang tersenyum dan menganggukkan kepala. "Saya sudah katakan tadi. Anda katakan tuan Chiko ke sana. Ya sudah," jawab Malik. Chiko menatap horor ke arah Darren. Tidak menyangka Darren berkata seperti itu. "Ini menyangkut perusahaan. Kamu ketuanya jadi kamu yang pergi. Kenapa kamu malah tidak mau dan limpahkan aku. Bukannya aku sudah mewakili kamu ke Malaysia waktu itu. Ini aku perg

Cici marah karena Darren mengakui Rossa sebagai istrinya dan Darren juga jelaskan pernikahan mereka sudah lama sebelum Rossa masuk di kantor ini. "Sekian terima kasih atas semuanya saya harap kalian tidak ada pembelian terhadap istri saya. Walaupun saya tahu kalian ada membully dia beberapa hari ini saya maafkan. Tapi, sisanya jangan berharap saya maafkan," tegas Darren dengan sorot mata tajam ke seluruh karyawannya yang saat ini hadir di aula. Karyawan yang mendengar Darren mengatakan untuk tidak membully istrinya membuat mereka semuanya hanya bisa menganggukkan kepala mengiyakan perkataan CEO mereka. Sebenarnya kabar ini membuat mereka terkejut saat Darren mengatakan Rossa adalah istrinya. Karena sebagian orang yang tidak menyukai Rossa tidak bisa membully Rossa lagi. Jadi mereka hanya bisa menundukkan kepala mendengar kenyataan kalau Rossa istri dari bos mereka. Darren memandang ke arah Malik, dia ingin menyudahi pertemuan ini karena dia yakin mereka pasti sibuk dengan peke