Setelah rapat di kantor polisi, wajah para petugas menegang saat mendengar laporan otopsi.“Korban mengalami penyiksaan ekstensif sebelum mati,” jelas ahli medis sambil mengeklik foto-foto mengerikan di layar. “Banyak tulang yang patah, tanda pelecehan sistematis.”Karena kondisi tubuh aku yang begitu parah, membuat pengenalan wajah mustahil dilakukan.Bangunan terlantar tempat aku ditemukan pun bukanlah lokasi pembunuhan utama, makanya penyelidikan menjadi semakin rumit.Marcell berdiri di depan ruangan, rahangnya mengeras.“Periksa seluruh area,” perintahnya kepada tim. “Cek semua kamera CCTV dalam radius lima mil. Pasti ada yang melihat sesuatu.”“Tolong lakukan otopsi lanjutan,” kata Marcell kepada rekannya. “Cari temuan baru, dan percepat analisis DNA ke laboratorium. Aku ingin tahu siapa dia.”Dengan instruksi itu, dia bergegas keluar bersama timnya.Ironisnya, suamiku menunjukkan lebih banyak kepedulian pada mayat anonim ini dibandingkan pada diriku.Aku teringat bulan lalu, saa
Read more