Bab 188: Induk Kawanan yang Menggila Angin gunung menderu melalui hutan lebat, membawa bau mayat yang mencekik. Weil menahan napas untuk waktu yang lama, lalu akhirnya merendahkan suaranya dan berkata, “Ya Tuhan, apakah itu Brood Mother? Itu… itu terlalu menjijikkan.” Ia berbicara pelan, tetapi suaranya bergetar tak terkendali, seolah ia takut mengganggu dunia yang diam dan menggeliat di lembah di bawah: Di bawah lereng bukit ada jurang menganga, seolah bumi telah terkoyak. Sinar matahari tidak bisa menembus kanopi pohon, hanya menyisakan cahaya redup yang menakutkan, yang menguraikan bayangan raksasa, hidup, yang menggeliat seperti makhluk. Brood Mother bersarang di bagian terdalam dari bayangan itu. Itu menyerupai sarang lebah besar atau organ yang membusuk, bertengger di lumpur, permukaannya ditutupi cangkang pucat seperti resin, setiap denyutan halus disertai suara lengket dan basah. Cangkang itu ter
Terakhir Diperbarui : 2025-10-31 Baca selengkapnya