Lahat ng Kabanata ng Penguasa Utara dan Sistem Intelejen Pengubah Takdir: Kabanata 31 - Kabanata 40

Destiny of the Frozen North Bab 32: Bantuan yang Tiba Tepat Waktu “Bunuh mereka semua! Rebut barang-barangnya!” Pemimpin bandit mengaum, mengacungkan pedang panjangnya. Bawahannya melepaskan aura pertempuran mereka, menyerbu maju dengan moral tinggi! Sementara itu, para budak dan hamba menjerit ketakutan, menjatuhkan jatah kering dan peralatan mereka, lalu berlarian ke segala arah. Para prajurit dengan panik menghunus senjata mereka, mencoba mengorganisir pertahanan, tetapi hujan panah tidak berhenti. Beberapa dari mereka tertembus bahu sebelum bisa mengangkat perisai, jatuh dengan jeritan kesakitan. Yoen tersentak bangun, mangkuknya jatuh ke tanah dan pecah. Ia melihat sekeliling pada kekacauan itu dengan wajah penuh teror, bingung harus berbuat apa. Ia baru saja membual dan minum bubur, dan tiba-tiba mereka disergap oleh bandit! Para Knight dengan cepat melindung

Destiny of the Frozen North Bab 33: Permintaan Bantuan dan Dendam yang Mendalam Draven memperhatikan anggota Snowsworn diseret untuk dieksekusi di kejauhan, sementara Yoen mengoceh di sampingnya. Pria itu sekarang penuh kekaguman, matanya bersinar seperti anak anjing yang melihat pemiliknya, mengelilingi Draven seolah mengibas-ngibaskan ekornya. Yoen tersenyum menjilat, "Boss! Jika bukan karena Anda kali ini, saya mungkin sudah kehilangan nyawa saya di tangan para penjahat ini!" "Anda benar-benar orang tua kedua saya! Kembali di Imperial Capital, saya tahu Anda bukan orang biasa! Dan sekarang Anda memang se-luar biasa ini!" "Kurangi sanjungan." Draven meliriknya, mengerutkan kening, "Mengapa kau ada di sini?" "Hah? Bukankah saya datang untuk menjadi Tuan perintis?" kata Yoen dengan saleh. Draven menatapnya dengan sedikit kebingungan, "Mengingat latar belakangmu, ka

Destiny of the Frozen North Bab 35: Mengatur Urusan Wilayah Setelah meninggalkan lapangan pelatihan, Draven berjalan di sepanjang jalan tanah dengan Sif, lalu tiba-tiba berhenti dan berjalan menuju sebuah rumah kayu yang sederhana tapi bersih. "Aku akan masuk dan melihat-lihat," katanya, mendorong pintu hingga terbuka. Di dalamnya, cahaya redup, dan udara dipenuhi dengan aroma samar herbal. Seorang Knight terbaring di tempat tidur kayu di dinding, wajahnya masih pucat, tetapi jauh lebih baik daripada beberapa hari yang lalu. Ia adalah Sir Javier, Knight yang terluka dalam pertempuran dengan para Frost Giant beberapa hari yang lalu. Melihat Draven masuk, ia secara naluriah berjuang untuk bangun dan memberi hormat, tetapi Draven dengan lembut menekannya. "Jangan bergerak," Draven mengerutkan kening. "Luka-mu belum sepenuhnya sembuh." Javier menunjukkan

Destiny of the Frozen North Bab 38: Kedatangan Bradley Meskipun sudah musim semi, Northern Territory tetap sangat dingin, dan bahkan dengan jubah tebal, sulit untuk menangkis hawa dingin yang menusuk tulang. "Tuan, kita hampir sampai," seorang Knight menahan kudanya dan melapor dengan suara rendah kepada tetua di depan iring-iringan. Bradley sedikit mengangguk, ekspresinya tidak berubah, terus berkuda dalam diam melintasi tanah yang beku. Iring-iringan ini bergerak melintasi tanah Northern Territory yang sepi dalam keheningan. Ini bukan karena kurangnya keluhan tentang misi, tetapi lebih karena rasa hormat terhadap Bradley. Ia adalah kepala pelayan lama Duke Rendell, berstatus dan berkuasa tinggi, dan posisinya di dalam Rendell Family bahkan sebanding dengan beberapa keluarga bangsawan agunan. Bahkan jika para Knight memiliki pertanyaan, mereka tidak berani berbica

Destiny of the Frozen North Bab 40: Tambang dan Kekuatan “Semuanya, semangat! Kita sedang membangun terowongan tambang yang harus bertahan selama puluhan tahun, jadi jangan salahkan saya jika saya tidak sopan kepada siapa pun yang memotong sudut!” Dengan selesainya survei komprehensif area penambangan, Valentine segera mulai mengarahkan para pengrajin untuk memperkuat terowongan tambang. Kayu birch hitam dipotong menjadi ukuran standar, dan para pekerja membawa balok kayu berat ke dalam tambang. Sebuah balok dipasang dengan kuat di setiap bagian terowongan tambang untuk memastikan stabilitas seluruh terowongan. Para tukang kayu memperkuat sambungan dengan pasak kayu tebal dan mengoleskan resin ke sambungan untuk memastikan stabilitas jangka panjang dari penyangga. Valentine dengan lembut mengetuk setiap balok kayu birch hitam dengan palu penambangnya, secara pribadi mengonfirmasi