Kenangan itu masih terpatri jelas dalam benak sang Putra Mahkota. Ia menatap lurus ke depan sambil berjalan, bibirnya membentuk senyum samar. Di balik senyum itu, segumpal kekhawatiran terus berputar, tentang masa depan, tentang takhta yang menantinya, dan tentang tanggung jawab yang semakin mendekat. Suara langkah kaki di sampingnya memecah lamunan. Pangeran Chu Ruan, adiknya, berkata, "Oh ya, Kak. Tentang Xi'er, aku rasa aku belum pernah melihatnya benar-benar dekat dengan pria mana pun. Dia selalu menjaga jarak." "Kemungkinan memang tidak ada," balas sang Putra Mahkota datar. Namun Chu Ruan tidak puas. 'Tidak ada ... atau ada?' pikirnya. Ia mengingat perubahan drastis pada Xi'er sejak keluar dari hutan. 'Dan aku masih penasaran dengan orang yang mengirimkan surat pemberitahuan keberadaan Xi'er saat itu.' "Mungkinkah benar-benar tidak ada?" gumamnya, kali ini terdengar oleh kakaknya. Dalam hati, Pangeran Chu Ruan merasa harus menyelidiki hal ini secara diam-diam. Ini adalah raha
Last Updated : 2025-10-07 Read more