Bab 21Langkah Calluna pelan, menyusuri setiap bagian dalam ruko itu sambil menahan senyum. Ruko itu membentang lurus ke belakang, hanya disekat oleh dinding kamar mandi sehingga memudahkan pandangan untuk mengedar ke segala arah. Sisi kanan kirinya menjulang tinggi rak-rak kayu sederhana, tapi justru memberikan kesan minimalis dan elegan. Puluhan tembikar hasil karya tangan Calluna sudah terpajang di sana, sesuai dengan tema masing-masing tembikar. “Ini semua kamu yang menyusun?” tanya Calluna, berbalik menghadap Kaelen yang berdiri di dekat pintu utama dari bahan kaca. Punggung kokohnya bersandar pada meja kasir dari kayu dipadukan dengan sepasang kursi dengan bantalan empuk. “Saya hanya menata sesuai yang saya tahu. Sisanya, kamu bisa menatanya sendiri sesuai selera. Saya taruh tembikar-tembikar khusus di rak paling belakang.” “Selera desain interior mu cukup bagus. Aku tidak menyangka seorang tentara sepertimu, menyukai seni.” “Tentara juga manusia.” Kaelen menimpali, lalu ter
Last Updated : 2025-09-09 Read more