Sebelum melajukan mobil ke sekolah Sakha, Argan menjemput Nara terlebih dahulu. Sepanjang jalan, pikiran Argan benar-benar kacau memikirkan perbuatan anaknya. Ia tak percaya, Sakha terlibat perkelahian.Setiba di sana, Argan dan Nara bergegas berjalan masuk ke lokasi kelas Sakha. Seorang guru menyambutnya."Pak Argan, orang tua dari Sakha, ya? Sakha ada di ruang guru. Mari saya antar."Argan dan Nara berjalan menuju ruang guru,mengikuti guru tersebut. Di ruangan itu sudah ada Riana, Bapak Kepala Sekolah, Sakha yang tengah menangis tersedu-sedu, satu anak laki-laki yang Argan duga adalah anak yang berkelahi dengan Sakha, satu ibu muda, ibu dari anak tersebut."Assalamu'alaikum." Argan mengucap salam."Wa'alaikumussalam," jawab yang ada dalam ruangan.Melihat ayahnya datang, Sakha langsung menghambur memeluk ayahnya dengan isakan tangis yang tersedu-sedu. "Maaf, Pak Argan, Sakha menjambak temannya hingga temannya kesakitan. Mereka saling pukul, cuma karena tenaga dan badan Sakha lebih
Huling Na-update : 2025-09-14 Magbasa pa