Seusai makan malam, Sakha meletakkan piringnya di wastafel. Dia menoleh sang mama."Ma....""Iya, sayang." Nara melirik sang putra yang duduk kembali di hadapannya."Sakha ada PR. Disuruh nulis nama teman-teman yang akrab, teman yang paling baik, teman yang paling pintar, pelajaran yang paling disukai, benda di kelas yang paling disukai," jelas Sakha."Ya, sudah kalau gitu dikerjakan. Di sekolah pasti ada teman-teman yang akrab dengan Sakha, kan?" Sakha mengangguk, "Iya, ada teman yang spesial juga."Nara membelalak, "Spesial? Siapa yang spesial?" Nara penasaran juga."Namanya Rere, Ma. Nama lengkapnya Realita, dipanggilnya Rere. Anaknya baik, Ma, cantik." Sakha tersenyum.Entah kenapa hati Nara bergejolak tak menentu. Masa iya, putranya sudah tertarik dengan lawan jenis. Ia ingat-ingat kembali masa kanak-kanaknya. Dulu waktu SD, dia memang pernah diledek teman-temannya, pacarnya si Ali yang suka tidur di kelas. Namun itu hanya sekedar ledekan. Karena nyatanya ia baru benar-benar jat
Last Updated : 2025-09-23 Read more