Semua Bab Selingkuhanku Lebih Menggoda Dari Pada Suamiku: Bab 31 - Bab 40

[Astaga, Sa. Kamu ngomong apa sih?]Saquyna menelan ludah, bingung. Apakah dia sudah salah menuduh Mayang? [Tolong jawab, May! Suamiku pulang tepat waktu? Atau dia mampir ke tempat lain sebelum pulang? Apa kamu melihat ada yang aneh dari suamiku?][Nggak ada. Dia pulang tepat waktu dan kayaknya langsung pulang. Kenapa sih? Apa yang aneh?]Saquyna merasa sudah salah menuduh Mayang. Mana mungkin Mayang mau dengan pria yang bahkan tidak berpenghasilan secara layak dan suka berjudi. Wanita itu akhirnya meminta maaf dan berjanji akan bercerita lain waktu. "Kalau Mas Sunan nggak berselingkuh dengan Mayang, lalu kenapa celana dalamnya selalu basah?" gumam Saquyna. °°°Saquyna bertekad untuk melupakan masalah Sunan ketika berada di cafe, tapi kepalanya tidak juga mau berhenti berpikir. Sampai-sampai beberapa kali dia menjatuhkan botol stainless dan membuat beberapa pelanggan menoleh padanya. "Sini deh, Sa. Kita ngobrol berdua," ucap Uty akhirnya. Dia meminta karyawan yang lain untuk menja

Mulut Uty terkatup rapat ketika melihat Gusti melotot padanya. "Ups, aku salah bicara. Maaf. Kalau kamu penasaran lebih baik tanya orangnya langsung. Aku melipir dulu."Uty berkedip manja pada Gusti lalu pergi dari sana. Sementara Saquyna agak terdiam karena memikirkan ucapan Uty. Apa yang sebenarnya Gusti ingin rahasiakan darinya? "Kamu memikirkan apa?" tanya Gusti penasaran. "Aku tahu aku nggak bisa menuntut banyak tapi aku ingin tahu," jawab Saquyna pelan. "Nanti ya. Aku akan menceritakan secara detail," ucap Gusti bijak. Saquyna hanya mengangguk dan melupakan ucapan yang menggantung tadi. °°°Gusti menarik kursi yang paling dekat dengannya, lalu duduk di samping ranjang dengan perasaan gamang. Setiap kali mendatangi istrinya yang terbaring tak berdaya, pria itu selalu berkeinginan untuk melihat istrinya terbangun. Namun, ada yang berbeda kali ini. Ada sentilan kecil dari hatinya, yang tidak ingin istrinya terbangun sekarang. Gusti masih ingin menikmati masa pacaran dengan Sa

"Kenapa? Kamu nggak mau? Nggak bisa? Lebih penting mana diantara istrimu atau temanmu?" sentak Yolan emosi. "Teman bisa dicari tapi istri yang setia sama kamu meskipun kamu banyak main sama teman wanitamu, nggak akan ada lagi di dunia ini!""Tolong, mama jangan mencampuri semua urusanku. Aku tidak selingkuh dengan Uty ataupun melakukan sesuatu yang buruk dengannya. Aku hanya ingin fokus mengurus Lara. Kalau memang mama keberatan untuk menjenguk Lara, sebaiknya mama jangan ke sini lagi! Meskipun aku sibuk, aku masih mengurus istriku!" ungkap Gusti tajam. Dia hanya ingin menggertak mertuanya agar dia tak lagi diinjak-injak. Dia sedikit mengkhawatirkan Saquyna kalau sampai mama mertuanya mengetahui hubungan mereka. "Coba bilang sekali lagi? Mama mau memastikan kalau kamu lebih membela dia!" tantang Yolan. Gusti bangkit, matanya menatap lurus ke arah Yolan. "Jangan atur segala hal yang menyangkut pernikahanku, Ma! Aku dan Lara punya privasi. Selama ini aku bersikap acuh karena tidak teg

"Kalau begitu, aku ingin break sebentar, Mas. Tolong jangan datang ke cafe ketika aku ada di sana," ucap Saquyna kemudian. "Kamu mau aku tetap di sini atau mau aku pergi?"Terlihat jika Gusti sedikit salah tingkah melihat keengganan Saquyna untuk melihatnya. Dia menyadari jika Saquyna sakit hati mendengar ucapannya yang terkesan hanya memanfaatkannya. "Aku saja yang pergi, Mas. Nanti suamiku mencariku!"Saquyna bangkit sambil menenteng tasnya. Dia bisa melihat dengan jelas bagaimana tatapan Gusti. "Kenapa?""Aku butuh pelukan, Sa. Boleh?" tanya Gusti pelan. Tanpa bicara Saquyna membungkuk hingga sejajar dengan Gusti. Lengannya terulur untuk merengkuh leher pria itu. Dengan lembut, wanita yang berstatus sebagai selingkuhan Gusti itu, menepuk punggung Gusti untuk memberikan semangat. Namun, tiba-tiba saja Gusti menarik pinggang Saquyna untuk duduk di pangkuannya. Wanita tersebut memekik pelan karena mendapat serangan terselubung. Masih dengan lengan yang terulur ke leher Gusti, Sa

"Aku belum siap, Mas," ucap Saquyna. Wanita itu tidak bisa mengatakan bahwa dia sangat menyukai usulan Gusti karena statusnya sekarang hanyalah selingkuhan. "Baiklah. Aku akan menunggu sampai kamu siap."Saquyna mengangguk pelan. °°°Sinar menunggu dengan tidak sabaran di depan gang perumahan senja milik Gusti. Wanita itu bertekad akan menunggu sampai wanita yang disembunyikan oleh Gusti muncul. Sebelum Sinar memaksa masuk ke dalam rumah Gusti, dia sudah meminta supirnya untuk membuntuti Gusti semalam dan menunggu sampai Gusti keluar. Namun setelah semalaman menunggu, Gusti tidak kunjung keluar membuat Sinar penasaran apa yang ada di dalam sana sampai putranya betah berlama-lama di rumah orang. Namun dugaannya ternyata salah. Setelah memberikan sedikit uang tutup mulut agar Sinar bisa masuk ke dalam kompleks perumahan tersebut, wanita itu bisa masuk ke dalam. Menemukan rumah Gusti tidak sesulit itu karena mobil anaknya terlihat jelas di depan pagar. Motor merah muda, sepatu kets