All Chapters of PEMBALASAN DENDAM SANG PUTRI PERDANA MENTERI: Chapter 61 - Chapter 70

Qing Lan yang sedang melamun di dalam kereta kuda langsung terhenyak dan membuka jendela kereta kudanya untuk melihat apa yang terjadi. “Apa yang terjadi? “Tanya Qing Lan. “ Nona… kereta kuda Adipati Li menghalangi jalan kita. “Jawab Xingyue dengan ragu ragu. Qing Lan menghembuskan napasnya kasar dan merasa agak frustrasi dengan masalah ini tetapi mau tidak mau harus dihadapi dengan tenang. Jadi Qing Lan turun dari kereta kuda dibantu oleh Xingyue dan memberi hormat pada kereta kuda Li Xuan yang melintang di depan kereta kuda milik Qing Lan. “ Nona Sulung Kediaman Perdana Menteri, Qing Lan memberi salam kepada Adipati Li. Qing Lan izin bertanya, apakah Adipati Li memiliki urusan tertentu dengan Qing Lan? “Tanya Qing Lan dengan sopan yang menegaskan bahwa mereka tidak lebih dari sekedar orang asing. “ Adik Lan, kenapa begitu menjaga jarak dariku? Sudah aku bilang berkali kali bahwa kita adalah calon suami istri di masa depan, bukankah sudah sepantasnya aku menyapamu?”Tanya Li Xu

Di dalam surat itu hanya tertuliskan beberapa kata kata singkat, seperti besok, istana, jam sepuluh pagi. Membacanya saja sudah membuat jantung Qing Lan seperti berhenti berdetak untuk sesaat. Sebelum akhirnya jantungnya mulai berdetak dengan sangat kencang seolah olah sedang menabuh drum di dalam hatinya. Qing Lan duduk tersimpuh di tanah dengan kaki yang lemah lalu air mata mulai mengalir dari sepasang kelopak matanya yang indah. “Ini adalah kesempatan terakhir ku untuk melepaskan diri sepenuhnya dari Li Xuan! “ Gumam Qing Lan dengan penuh tekad. Qing Lan buru buru naik ke atas tempat tidurnya dan tidur lalu keesokan harinya bangun pagi pagi sekali. Dari pagi pagi sekali , Qing Lan sudah sibuk dan mengenakan gaun terbaiknya untuk pergi ke Istana. Dia telah diundang untuk masuk ke dalam Istana maka Qing Lan harus memberikan penampilan terbaik dari dirinya. Setelah mengenakan pakaian terbaik miliknya, Qing Lan langsung pergi ke Istana dengan pakaian dan penampilan

“Oh, kamu sepertinya datang dengan persiapan. Coba jelaskan rencanamu, biarkan aku menilainya untukmu. Kamu berdirilah dulu, jika nanti kamu sakit maka putra kedelapan pasti akan menyalahkanku. “Ucap Kaisar dengan terkejut. Kaisar mengulurkan tangannya lalu meraih tangan Qing Lan dan membantunya untuk berdiri. “ Terima kasih, Yang Mulia. “Balas Qing Lan. Qing Lan merapihkan pakaiannya lalu menjelaskan rencananya, “Yang Mulia seharusnya tahu kuil di luar kota tempat Jenderal Wen Tua dan istrinya dimakamkan. Kebetulan, abu milik kakek hamba juga diletakkan di sana. ““Hamba akan menggunakan alasan untuk berbakti kepada dunia dan leluhur, mendoakan Kekaisaran sampai krisis dunia menghilang. ““Dengan begitu maka hamba akan hidup mengurung diri dan tak bertemu siapapun, sebagai gantinya hamba akan meninggalkan pelayan hamba yang terpercaya agar orang orang percaya.”“Selain itu, hamba juga akan menuliskan beberapa surat yang akan dikirim secara berkala ke rumah sehingga orang orang di

Lu Ling langsung berlari mendekat dan melihat karung gandum itu dengan kerutan di dahinya. Dalam sekali pandang pun dia sudah tahu bahwa ada kecurangan di dalam sini. Gandum di dalam karung ini semuanya tidak dapat digunakan, sudah jauh di bawah standar bahkan tidak laku jika dijual sebagai pakan ternak. Di dalamnya juga banyak dicampur dengan batu, wajah Lu Ling langsung berubah menjadi gelap kala melihat hal ini. “Terima kasih kepada Nona Qing telah memperhatikan hal ini. Aku akan segera menanganinya. “ Ucap Lu Ling. “Aku percaya bahwa Tuan Lu bisa menanganinya.” Balas Qing Lan.Qing Lan duduk di samping dan berteduh selagi Lu Ling berteriak memanggil para pegawainya dan menginterogasi mereka. Puluhan karung gandum lainnya juga diperiksa dan terbukti bahwa ada total 12 karung gandum dari 100 karung gandum yang disiapkan memiliki kualitas yang buruk. Menurut Qing Lan, seharusnya bukan Lu Ling yang melakukan ini. Tidak ada gunanya baginya untuk merusak reputasinya sendiri. Jika

“Bu, lupakan saja masalah ini. Antara aku dan Nona Qing benar benar tidak ada apapun, apalagi seperti yang Ibu pikirkan. “ Bantah Lu Ling dengan keras. “Ibu hanya ingin tahu apa pendapatmu terhadap Nona Qing, apakah salah? “ Tanya Nyonya Besar Lu masih mendesak. “Jujur saja, aku merasa tidak nyaman. Dia memberiku perasaan tidak nyaman, seolah olah dia bisa membaca semua hal dalam diriku. Dia benar benar orang hebat, tetapi tidak cocok untuk dijadikan kekasih. “ Jawab Lu Ling dengan jujur. Sejujurnya, melihat perilaku Qing Lan yang tenang dan tidak terduga tadi membuat Lu Ling merasakan ketakutan yang tak dapat dijelaskan. Walaupun Qing Lan masih muda dan dia juga merupakan seorang gadis, tetapi keahliannya sama sekali tidak bisa diremehkan. Nyonya Besar Lu terdiam setelah mendengarkan kata kata ini lalu menatap putranya dengan kebingungan. “Ibu jangan cari masalah lagi, dia bukanlah seseorang yang bisa kita capai. Ayahnya adalah perdana menteri, tunangannya adalah Adipati Li dan