Bagaimana rasanya menjadi seseorang yang ditelantarkan, dihina bahkan dikhianati oleh keluarga bahkan pasangan tercinta? Itulah yang dialami oleh Qing Lan, Nona Sulung Perdana Menteri. "Segera kemasi barang barangmu dari sini! Benar benar merusak pemandangan! " Perintah Adipati Li sembari memangku adik angkat Qing Lan , Qing Mei. Qing Lan dipukuli sampai babak belur sebelum akhirnya diusir keluar dari rumah suaminya, di tengah badai bersalju Qing Lan perlahan lahan membeku kedinginan. Tapi ternyata takdir berbaik hati padanya, memberikan kesempatan kedua padanya untuk kembali ke masa lalu dan mengubah nasibnya sendiri. Kali ini, Qing Lan akan membalaskan semua dendam dan luka yang telah dialaminya di masa lalu! "Qing Mei, Li Xuan, jangan salahkan aku karena kejam pada kalian! "
view moreSeorang wanita tiba tiba langsung terhenyak dan duduk dengan nafas terengah entah dan sepasang mata membelalak lalu memandang sekelilingnya dengan tatapan tidak percaya.
Wanita itu adalah Nona Sulung Perdana Menteri, Qing Lan. Qing Lan melihat tangannya sendiri dan meraba raba tubuhnya untuk melihat apakah ada luka di sekitar tubuhnya dan menyadari bahwa ini adalah kamarnya di Kediaman Perdana Menteri! "Apakah.... Apakah mungkin aku benar benar kembali?!" Tanya Qing Lan dengan tatapan tidak percaya. "Bukankah aku sudah buta dan mati ? Aku benar benar hidup kembali dan bisa melihat lagi! Langit benar benar menasihaniku! " Seru Qing Lan dengan penuh kebahagiaan sampai air mata mengalir tak terbendungkan. Sebelumnya, dia adalah putri yang terbuang dari Kediaman Perdana Menteri. Ayahnya mengacuhkannya dan Ibu tirinya membencinya. Sehingga tidak ada yang benar benar menyayanginya. Setelah dia dewasa, dia menikah dengan Adipati Li, Li Xuan yang ternyata berselingkuh dengan Adik Angkatnya, Qing Mei. Qing Mei pun ternyata bersekongkol dengan Li Xuan untuk mengusir dan menyiksa Qing Lan. Pada malam bersalju itu , Qing Lan diusir keluar dalam kondisi telah dipukuli habis gabisa sampai seluruh kulitnya mengelupas dan kedua matanya dicungkil keluar sehingga membuatnya buta. Qing Lan terbaring di atas hamparan salju dan darah mengalir menodai hamparan salju yang putih murni itu seperti bunga mawar berduri yang baru saja mekar. Rasa sakit akibat cambukan yang menyelimuti tubuhnya pada malam itu, seberapa dingin pada malam itu, jeritan kesakitan yang dia keluarkan saat sepasang matanya dicungkil dengan paksa, masih terpatri jelas di dalam ingatannya, dia tidak akan melupakannya bahkan dalam tiga kehidupan! Pada saat itu, dia memejamkan mata dan mati dalam keadaan tidak adil dan ingin membalaskan dendamnya. Tidak menyangka bahwa dia akan terbangun kembali ke dua tahun lalu. Qing Lan menyisihkan matanya dan mengepalkan tangannya erat erat, tidak bisa menahan kebencian dan dendam di dalam hatinya. "Qing Mei, Li Xuan, jangan salahkan aku karena bertindak kejam! "Sumpah Qing Lan dengan gigi bergemertak. Qing Lan melepaskan kepalan tangannya dan tidak bisa tidak merasa emosional ketika melihat pemandangan di sekelilingnya. Tangisannya pecah kala mengingat memori yang ada di dalam paviliun ini , ini adalah Paviliun yang ditinggali olehnya saat Ibunya masih hidup. Sepuluh tahun setelah Ibunya meninggal, lebih tepatnya satu bulan setelah Qing Mei datang, Paviliun ini diberikan pada Qing Mei. Mengingat kekejian Qing Mei membuat kebencian di dalam diri Qing Lan kembali membara, dia pasti akan membalaskan dendamnya pada kehidupan kali ini! Tidak lama kemudian seorang gadis yang terlihat bodoh berjalan masuk dan membawa sebuah ember air panas lalu terkejut ketika melihat Qing Lan yang sedang duduk. "Nona? Nona! Kamu benar benar sudah sadar? " Tanya pelayan itu dengan suara gemetar. "Xingyue..... Ini benar benar kamu? " Tanya Qing Lan menyipitkan matanya. Qing Lan tidak bisa menahan gemetar dalam suaranya, di kehidupan lalu di tengah penderitaan yang tiada akhirnya, hanya ada seseorang yang selalu setia dengannya, yaitu pelayannya yang menemaninya sejak dia masih sangat kecil, Xingyue. Di kehidupan lalu, Xingyue meninggal demi melindunginya dan menggantikannya untuk menerima hukuman karena dituduh "mencuri" perhiasan Nyonya Lu. "Xingyue..... Ini benar benar kamu..... " Lirih Qing Lan lalu berdiri dan memeluk pelayannya dengan erat. Xingyue yang tiba tiba dipeluk erat oleh Nona nya tiba tiba merasa bingung namun merasakan gelombang kehangatan di dalam hatinya. "Ini aku, Nona. Nona harus beristirahat, aku akan menemani Nona dengan baik. " Ucap Xingyue berusaha menghibur Nona nya walaupun masih bingung. "Baguslah jika kamu masih hidup...... Aku bermimpi bahwa kamu telah mati. Tapi baguslah jika kamu masih hidup. " Gumam Qing Lan. "Itu hanya mimpi, Nona. " Balas Xingyue lalu mengelus punggung Nona nya dan menenangkannya. Qing Lan akhirnya bisa lebih tenang dan duduk di tepi ranjang sembari menarik tangan Xingyue agar bisa duduk di sampingnya juga. "Kamu benar, itu semua hanya mimpi dan telah berlalu. Xingyue, apakah kamu bisa menceritakan sedikit tentang diriku? Kepalaku sepertinya terbentur sehingga beberapa ingatanku hilang. " Tanya Qing Lan untuk memastikan bahwa tidak ada perubahan dalam kehidupan kedua ini. "Nona lupa ingatan? Xingyue akan segera memanggil tabib untuk memeriksa Nona! " Seru Xingyue dengan panik. Tetapi Qing Lan sudah terbiasa dengan perilaku Xingyue sehingga menahan tangan Xingyue dan berkata, "Kamu tenang saja, aku baik baik saja. Coba ceritakan padaku , apa saja yang terjadi belakangan ini. " Ucap Qing Lan. "Nona adalah Nona Pertama dari Kediaman Perdana Menteri Qing, Nyonya Rumah telah meninggal lima tahun lalu dan Tuan menikah dengan Nyonya Lu lima tahun lalu. Nona sering berselisih dengan Nyonya Lu dan sekarang sudah lima tahun berlalu tetapi tidak ada berita kehamilan. Sehingga Nyonya Lu meramal dan peramal mengatakan bahwa dia bisa mengandung penerus Kediaman Perdana Menteri Qing jika mengangkat seorang putri. Hari ini, Nyonya Lu membawa keponakannya untuk diangkat sebagai Nona Kedua dari Kediaman Perdana Menteri Qing yang diberikan nama Qing Mei. Namun, kemarin Nona jatuh ke dalam kolam karena pusing sehingga kepala membentur batu. Tabib mengatakan bahwa Nona..... " Xingyue ragu ragu untuk menjawab. Tetapi Qing Lan sudah tahu, pada saat ini tidak ada perubahan sama sekali dengan jalan hidupnya di masa lalu. Di masa lalu pelayan Nyonya Lu mendorongnya diam diam saat dia berjalan di halaman belakang. Sehingga membuatnya koma selama satu minggu dan dia melewatkan proses penerimaan Qing Mei. Dengan kata lain membiarkan Qing Mei untuk berkuasa di Kediaman Perdana Menteri dan merebut perhatian semua orang. Tetapi kali ini dia tidak akan membiarkan hal ini terjadi sekali lagi. Qing Lan langsung bangkit dan melihat dirinya di cermin dan mendengus dingin. "Xingyue, siapkan gaun merah muda yang diberikan oleh nenek tahun lalu. " Perintah Qing Lan. "Bukankah Nona tidak menyukai gaun yang diberikan oleh Nyonya Besar karena Nona menganggapnya terlalu berat? " Tanya Xingyue dengan polos. Qing Lan tertawa kering ketika mendengar kata kata ini, di masa lalu memang dia menganggap hal ini tidak penting. Namun ternyata hal ini membuatnya diremehkan oleh orang orang. "Aku sekarang akan menyambut adik angkatku, bagaimana mungkin aku bisa menggunakan gaun sederhana? Bukankah itu akan membuatnya merasa direndahkan? " Tanya Qing Lan menyeringai. Xingyue merasa merinding ketika mendengarkan suara tawa dari Nona nya, entah kenapa Xingyue merasa bahwa perilaku Nona nya berubah sejak kebangkitannya kembali. Nona nya menjadi jauh lebih dingin, tenang dan elegan dibandingkan dengan sebelumnya. Xingyue tidak tahu apakah ini perubahan yang baik atau tidak bagi Nona nya, tetapi selama Nona nya merasa tidak ada yang salah maka Xingyue juga tidak akan berkata apa apa. Xingyue membantu Qing Lan menata rambutnya dengan sanggul yang sederhana dan berhiaskan sepasang jepit rambut peninggalan Ibunya, walaupun sederhana tetapi tetap elegan dan bermartabat. Memancarkan ciri khas seorang Nona Pertama dari Kediaman Perdana Menteri, gaunnya indah dan mempesona dengan warna merah muda di bagian luar dan dalaman berwarna putih polos. Terdapat sulaman bunga peony di bagian bawah gaunnya yang membuat semuanya terlihat jauh lebih indah lagi. Qing Lan mengajak Xingyue untuk berjalan keluar dan menuju aula keluarga untuk menyambut Qing Mei. Tiba tiba Qing Lan berhenti melangkah dan menatap orang di depannya dengan tatapan dingin, lalu membungkuk sedikit untuk kesopanan. Tetapi tampaknya orang di depannya tidak merasa puas dengan sikapnya yang dingin. "Nona Sulung tampaknya telah melupakan pelajaran yang diberikan, ya? " Tanya wanita tua di hadapan Qing Lan.Qing Lan yang sedang setengah mengantuk tiba tiba langsung tersadarkan sepenuhnya oleh suara Xingyue yang nyaring, terlebih lagi dengan apa yang disampaikan oleh Xingyue bahkan membuatnya lebih terkejut lagi. Qing Lan langsung tersadar sepenuhnya dan bangkit untuk membersihkan diri sebentar lalu berganti pakaian. Tentu saja tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk memilih pakaian. Terutama karena dirinya sendiri tidak memiliki banyak pakaian yang layak, jadi dia segera berlari keluar untuk melihat Ayahnya yang sedang membaca laporan keuangan keluarga selama beberapa tahun belakangan ini. Dahi Ayahnya berkerut dalam dan Qing Lan tahu bahwa pasti ada kesalahan yang dibuat oleh Nyonya Lu dalam pencatatan itu. "Lan'er memberi salam kepada Ayah! " Seru Qing Lan. "Lan'er, kamu sudah tiba! Ayo, Ayah akan mengajakmu untuk pergi melihat dunia luar. " Balas Qing Yang. Qing Lan menganggukkan kepalanya dan tidak bisa menahan perasaan antusias yang bergejolak di dalam dadanya. Sulit untuk
Xingyue berteriak ketika didorong sampai terjatuh dan Bibi pengantar makanan dari dapur utama itu mendobrak pintu lalu menunjuk Qing Yang sebelum akhirnya melihat dengan jelas siapa yang sedang duduk makan bersama dengan Qing Lan. "Maafkan..... Maafkan aku Tuan! " Seru Bibi itu langsung membenturkan kepalanya di tanah dengan keras. "Begitu lancang! Apakah di kediaman ini sudah tidak ada aturan lagi?! " Tanya Qing Yang dengan kemarahan yang meledak ledak. "Jangan marah, Ayah. Kemarahan akan merusak kesehatanmu. " Ucap Qing Lan menghibur Ayahnya. "Sam.... Nona pertama benar Tuan! Harap redakan amarah Tuan! " Seru Bibi itu hampir saja menyebut Qing Lan sebagai sampah. Tetapi Qing Yang tidak bodoh dan kemarahan Qing Yang hampir meledak pada saat ini, Qing Yang menendang keranjang yang dibawa oleh Bibi itu lalu menunjukkan beberapa tulang ikan dan tulang ayam serta nasi yang telah menguning. Qing Yang berjongkok sementara Bibi itu gemetar ketakutan ketika melihat Qing Yang menyadari
"Lan'er memberi salam kepada Ayah. " Ucap Qing Lan dengan sopan dan lembut. "Bangunlah, jangan terlalu sungkan. " Balas Qing Yang membantu putrinya untuk berdiri. Lalu Qing Yang melihat sekeliling halaman putrinya yang begitu kosong dan sepi. Tetapi Qing Lan berpura pura tidak menyadari perhatian Ayahnya. "Maafkan Lan'er karena tidak bisa menyiapkan banyak hal untuk menyambut Ayah. " Ucap Qing Lan dengan penyesalan. "Apakah biasanya halaman mu selalu sekosong ini? " Tanya Qing Yang mengerutkan dahinya. "Hm, sejak beberapa tahun belakangan ini Nyonya Lu berkata bahwa Kediaman Perdana Menteri kita harus menjadi panutan bagi orang orang sehingga harus banyak berhemat agar Ayah tidak dipersulit oleh orang orang di Pengadilan Istana. " Jawab Qing Lan dengan polos. "Omong kosong! Sejak kapan aku membutuhkan kalian untuk hidup menderita agar orang orang tidak menyerang ku?! Apakah aku tidak mampu? " Tanya Qing Yang dengan kesal. "Ayah jangan marah, niat Nyonya Lu sangat
Tongkat kayu diangkat lalu kedua orang itu dipukul bersama sama, suara jeritan yang mengoyak hati bergema di sana dan membuat hati orang orang yang mendengarnya bergetar tak karuan. Entah karena ketakutan ataupun kengerian. Keduanya yang menggunakan pakaian putih perlahan lahan memiliki warna lain di punggung mereka, yaitu merah darah. Darah mengalir dan membasahi seluruh pakaian mereka tanpa menyisakan sepetak lahan bersih. Bibi Gui menjerit dari suara yang lantang sampai suaranya habis, keringat mengalir deras dari tubuhnya dan membasahi lantai. Sementara pelayan pria itu menangis dengan keras seperti anak kecil yang membuat semua orang terganggu. Nyonya Lu yang tidak tahan dengan darah, sekarang dipaksa untuk melihat hal ini dengan mata kepalanya sendiri sehingga tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa mual dan pusing. Sebelum akhirnya Nyonya Lu pun pingsan, untung saja ada suaminya yang menangkap dengan sigap. Qing Yang langsung meminta pelayan untuk membawa Nyonya
Seluruh pasang mata tertuju pada Qing Lan pada saat ini tetapi Qing Lan tidak buru buru untuk mengklarifikasi dirinya sendiri. Walaupun awalnya terkejut tetapi ketika mendengar tuduhan tak berdasar ini, Qing Lan tidak bisa menahan tawanya. "Bibi Gui benar benar tahu bagaimana caranya bercanda. Tadi pagi, Bibi Gui ingin menghukum ku tanpa alasan yang jelas tetapi aku menolak dengan alasan bahwa Nenek telah menungguku. Mungkin......... karena ini Bibi Gui menuduhku dengan alasan tak masuk akal ini. " Ucap Qing Lan. Semua orang menganggukkan kepalanya dan merasa bahwa perkataan Qing Lan ini masuk akal, lagipula reputasi Qing Lan sebagai wanita bodoh sudah terkenal, bagaimana mungkin bisa merencanakan rencana yang begitu cermat? "Lagipula, nenek melihatnya bersama denganku. Bagaimana mungkin aku bisa merencanakan semua ini dengan begitu cermat? " Tanya Qing Lan. "Benar sekali, pelayan ini mengatakan omong kosong! Menuduh majikan dengan tuduhan palsu dan berzina akan mendapatkan hukuma
"Kemampuanku terbatas membuat Ayah tertawa, tetapi jika Adik Mei tidak keberatan maka aku juga akan berusaha sekuat tenaga untuk mendidik Adik Mei. " Ucap Qing Lan dengan rendah hati. "Suamiku, Lan'er masih muda dan baru saja sembuh. Bagaimana jika Mei'er , aku yang mendidiknya? " Tanya Nyonya Lu. "Nyonya Lu berpengetahuan luas dan lebih berpengalaman dibandingkan dengan Lan'er. Lan'er pikir, memang tugas ini lebih cocok untuk diberikan pada Nyonya Lu. " Tambah Qing Lan. Qing Yang melihat putrinya dan menganggukkan kepalanya, putrinya memang sudah berubah menjadi lebih dewasa. Qing Yang awalnya hanya ingin mengetes sikap putrinya. Jika Qing Lan menerima tugas ini tanpa ragu ragu maka orang orang akan menyimpulkan bahwa Qing Lan besar kepala karena dipuji oleh orang orang atas sikapnya. Tetapi karena Qing Lan bersikap rendah hati, tidak haus akan pengakuan dan sadar dengan kemampuan sendiri sehingga membuat Qing Yang memandang putrinya dengan cara yang baru. Setelah it
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments