Derap kuda memecah kabut pagi. Nafas kuda-kuda semakin berat, buih putih keluar dari mulut mereka. Rombongan Pangeran menembus jalur sempit di antara pepohonan, tapi suara derap langkah musuh terus membuntuti dari belakang. “Mereka masih mengejar!” Mei Lan berteriak dengan raut wajah tegang. Namun di barisan paling belakang, kuda tunggangan Zhou Kang mulai terseret. Rupanya kuda itu terluka kakinya oleh sebuah anak panah. Shen Liang menoleh, matanya melebar. “Zhou Kang, cepat! Kau tertinggal!” Zhou Kang tersenyum tipis meski wajahnya penuh keringat. 'Hhh… heh! sepertinya aku harus segera menyusul Lin Tao, Pangeran', Zhou Kang membatin. Ia menarik kekang, menghentikan kudanya berbalik ke arah gerombolan musuh di belakang. “Pergilah! Bawa Pangeran lebih jauh lagi!” teriak Zhou Kang lantang. Shen Liang tersentak. “Apa yang kau,—tidak! Jangan lakukan ini!” Zhou Kang menoleh sekilas, senyumnya lebar, khas dirinya. “Pangeran, aku ini bukan pejabat, bukan bangsawan. Aku
Last Updated : 2025-09-19 Read more