All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 501 - Chapter 510

Berita ini sampai ke Xin Yang, Ye Li tentu sangat marah. Sebenarnya, dalam kehidupan sebelumnya dan sekarang, dia telah mengalami banyak peperangan, tapi belum pernah mengalami perang sesungguhnya.Namun... dia mengenal perang. Karena di kehidupan sebelumnya dia hidup di masa damai yang tidak lama setelah perang. Dibandingkan dengan pemberontakan Mo Jing Li sebelumnya, itu bahkan tidak bisa disebut perang sungguhan.Mo Jing Li adalah orang Da Chu, dan bukan orang gila, meskipun berperang, dia tidak akan sembarangan menyakiti rakyat biasa. Karena bagi Mo Jing Li, mereka tetaplah rakyatnya.Namun orang Xiling berbeda, mereka tidak hanya menginginkan tanah luas Da Chu, tapi juga bahan makanan, emas, dan harta kekayaan di atasnya, bahkan mereka ingin memusnahkan sebanyak mungkin penduduk di tanah itu.Xiling adalah daerah yang dingin dan keras, mereka membutuhkan orang untuk mengosongkan tanah subur yang luas ini bagi mereka. Dia bisa membayangkan penderitaan

Qin Feng berdiri di belakang Ye Li, membalutinya dengan jubah tipis sambil berkata. “Putri, tidak perlu khawatir, sebenarnya kota Xin Yang sebagian besar terbuat dari tanah dan batu, meskipun sebagian besar bangunan terbakar, membangunnya kembali nanti tidak akan terlalu sulit. Selain itu, dalam pertempuran ini kita tidak mengeluarkan satu prajurit pun namun berhasil menghancurkan lima puluh ribu pasukan Xiling. Daripada meninggalkan Xin Yang untuk dihuni orang Xiling, lebih baik dibakar saja.”Ye Li tersenyum tipis, merapikan jubahnya dan berbalik berkata. “Ayo pergi, setelah pertempuran ini kemarahan Pangeran Zhen Nan pasti besar, kita harus segera menuju Hong Zhou.”  “Ya, Putri.”Kota Xin Yang memang seperti yang dikatakan Qin Feng, sebagian besar terbuat dari tanah dan batu, bukan bahan bakar yang baik. Namun meskipun demikian, mereka kehilangan waktu hampir satu hari penuh.Kare

Zhuo Jing yang mengikuti di belakang Ye Li berhenti di depan Qi An Rong, dengan wajah dingin berkata. “Para pejabat, lakukanlah tugas kalian masing-masing. Putri mungkin tidak punya waktu untuk menghadiri jamuan penyambutan.”Setelah berkata demikian, tanpa peduli ekspresi Qi An Rong, dia berbalik dan mengikuti Ye Li masuk kota.Qi An Rong terdiam sejenak, bingung menatap Sun Xing Zhi, “Tuan Sun, ini...”Sun Xing Zhi mendengus pelan, “Wilayah Barat Laut tetap milik Kaisar!”Dengan membalikkan lengan bajunya, dia juga masuk ke dalam kota.Setelah masuk kota, pemandangan di Kota Hong Zhou membuat para jenderal pasukan Mo tidak bisa menahan amarah.Kota itu tidak bisa dikatakan damai dan makmur, namun melihat pertahanan kota dan para prajurit penjaga, tidak ada yang menunjukkan bahwa ini adalah pasukan dan kota yang akan menghadapi serangan musuh yang kuat.Pertahanan kota yan

Zhuo Jing menunduk dengan rasa bersalah, “Saya tidak mampu.”Ye Li menggeleng dan tersenyum. “Bukan karena kamu tidak mampu, siapa pun yang ingin mandiri dalam dua atau tiga bulan saja itu sulit. Kalian sudah melakukan yang terbaik.”Zhuo Jing terdiam, menatap Ye Li. Mereka sejak awal mengikuti Putri, seolah-olah tidak ada hal yang sulit bagi Putri sejak awal.Dibandingkan dengan Putri, bagaimana mungkin mereka, pria-pria dewasa ini, tidak dianggap tidak mampu? Seringkali dia pun bertanya-tanya apakah Putri benar-benar seorang jenius atau memang keluarga Xu mengajarinya dengan baik. “Melaporkan Putri, di luar kediaman ada Tuan Han yang ingin bertemu.”Kata seorang penjaga yang masuk memberi laporan. “Tuan Han?”Ye Li terkejut sejenak, lalu segera tersadar, “Han Ming Xi? Cepat suruh dia masuk.”Tidak lama kemudian, Han Ming Xi sudah melangkah ma

Mo Xiu Yao tidak tergoda pun tidak apa, selama ini mengikuti pasukan berpindah-pindah, makan seadanya, berpakaian biasa saja, yang paling buruk adalah perjalanan tidak bisa berhenti sesuka hati untuk beristirahat.Setiap hari sangat melelahkan. Setelah sampai di Hong Zhou, dia pikir hidupnya bisa lebih nyaman, tapi Ye Li malah memasukkannya ke halaman kecil yang sederhana ini dan tidak peduli lagi.Selain orang yang mengantar makanan setiap hari, bahkan pelayan pun tidak ada, membuat kesabaran Su Zui Die hampir habis.Sebenarnya Su Zui Die tidak tahu bahwa tidak adanya pelayan di halaman ini bukan karena Ye Li sengaja memperlakukannya buruk, melainkan Han Ming Yue sendiri yang mengusir semua orang yang dikirim. Jadi Su Zui Die harus mandi sendiri, merapikan kamar sendiri bahkan mencuci pakaiannya sendiri.Melihat wajah Su Zui Die yang tidak sabar dan marah, Han Ming Yue merasa hatinya seperti tertusuk pisau tumpul. Dia mengerutkan alis mengingat ucapan Ha