All Chapters of Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Chapter 541 - Chapter 550

Feng Zhi Yao mengerutkan alis, “Pangeran, lalu kita...” Mo Xiu Yao tersenyum tipis. “Pasukan Mo... untuk sementara berhenti di Terusan Fei Hong. Musim semi tahun depan... kita akan maju ke barat. Feng San, saya ingin dunia ini... menjadi kacau. Mereka suka berperang, bukan? Maka jangan biarkan siapa pun berdiam diri!”Feng Zhi Yao terkejut dan tiba-tiba teringat kata-kata dingin pria berambut putih itu pagi itu. Dia benar-benar ingin menyeret dunia ini ke dalam api peperangan, menjadikan gunung dan sungai sebagai korban. Kepergian wanita lembut itu mungkin telah menjadi luka yang tidak pernah bisa dihapus dari hati pangeran.Sejak musim dingin tahun kedua belas Kaisar Jing, pasukan Mo telah menguasai Terusan Fei Hong dan mengusir semua pasukan Da Chu yang bertugas di sana, membunuh tanpa ampun para pemberontak.Pada musim semi tahun ketiga belas Kaisar Jing, pasukan berkuda besi Beirong mulai bergera

Xu Hong Yu menatapnya tanpa rasa takut, mendengus ringan. “Pangeran begitu penuh cinta dan perhatian, saya malah harus berterima kasih atas itu untuk Li'er. Namun... Li'er yang mengandung dan bertahan di barat laut demi mengatur situasi untuk Pangeran, ternyata hanya agar Pangeran sekarang bisa bersembunyi di kota Ruyang menonton pertunjukan, melihat dunia kacau dan rakyat sengsara?”Mo Xiu Yao menundukkan pandangan, setelah beberapa saat bibirnya perlahan mengukir senyum dingin, berkata lirih. “Lalu bagaimana? Bukankah mereka menginginkan dunia ini? Maka pergilah dan rebutlah. Bukankah Mo Jing Qi merasa kediaman Dingguo mengganggu? Sekarang kediaman Dingguo sudah tiada, bukankah itu membuatnya senang? Saya menunggu dia membawa setuju prajurit untuk memberantas pemberontakan. Mulai sekarang... Da Chu akan muncul seorang penguasa agung, dan penguasa masa depan tidak perlu khawatir lagi ada kediaman Dingguo dan pasukan Mo yang seperti

Sudah siap? Feng Zhi Yao bingung. Siap untuk apa? Dunia kacau dan perebutan kekuasaan... hati Feng Zhi Yao sedikit terkejut, dan segera jantungnya berdegup kencang. Karena ucapan Xu Hong Yu seolah-olah membuka tirai samar yang selama ini menutup hatinya.Bersaing Menguasai Dunia… Tidak terhitung pasukan Mo yang dalam hati mereka menumbuhkan harapan agar Pangeran memimpin mereka maju ke arah yang benar. Hanya orang yang memahami pasukan Mo yang tahu, bahwa pasukan Mo yang awalnya merupakan pasukan kuat dari berbagai kerajaan yang paling berpotensi menyatukan dunia.Namun, karena rasa takut para Kaisar dari masa ke masa, mereka selalu dibatasi sehingga ambisi besar kerajaan Da Chu untuk menyatukan dunia tidak pernah terwujud. Tidak hanya itu, pasukan Mo tampaknya juga perlahan-lahan kehilangan ambisi besarnya dulu.Dan sekarang… apakah mereka benar-benar sudah siap untuk bersaing menguasai dunia?Pangeran yang baru saja kehilangan Putrinya mem

“Tenang saja, dia tidak akan mati. Setidaknya... sebelum bulan November tahun ini, dia tidak akan mati.”Han Ming Yue terkejut dalam hati, “Kamu... kamu berencana untuk...”Mo Xiu Yao berkata dengan tenang. “Persis seperti yang kamu pikirkan. Jika sebelum bulan November tahun ini belum ada kabar tentang Ah Li, saya berencana menggunakan darahnya untuk persembahan di gunung, tepat di gunung tempat Ah Li jatuh dari tebing. Tahun depan... giliran Lei Zhen Ting... bagaimana menurutmu ide ini? Setiap tahun satu orang, semua yang menyakiti Ah Li dan anakku, sampai Ah Li kembali... atau sampai dunia ini benar-benar berubah menjadi merah. “ “Tapi...”Han Ming Yue berkata dengan susah payah. Putri Ding sudah meninggal, bukan?Di ruang kerja, melihat mata Mo Xiu Yao yang tenang tanpa sedikit pun gelombang emosi, Han Ming Yue merasa ada banyak hal yang ingin diucapkan tapi tidak bisa keluar. M

Suara tua dari dalam rumah terdengar tanpa basa-basi. Ye Li mengangkat kepala dan memang matahari senja di ufuk sudah tertutup awan gelap, tampaknya akan segera turun hujan. Dengan senyum tipis, Ye Li berbalik dan masuk ke dalam rumah.Saat makan malam, Ye Li dengan sukarela membuat dua hidangan sederhana. Tabib Lin tampak cukup puas, lalu berkata kepada Ye Li. “Untungnya kamu bukan sampah yang tidak berguna.”Ye Li tidak bisa menahan ekspresi kesal, tapi Tabib Lin sudah mulai makan di meja sederhana. Saat makan, sepertinya Tabib Lin baru ingat untuk bertanya tentang Ye Li. “Kamu dari mana?”Ye Li berpikir sejenak, lalu jujur menjawab, “Hong Zhou.”Tabib Lin mengerutkan alisnya, bertanya, “Hong Zhou? Itu tempat apa?”Ye Li terkejut, tidak menyangka dia akan bertanya seperti itu. Hong Zhou adalah pintu gerbang utama barat laut, lahir di dekat wilayah