Semua Bab Bangkitnya Putri Sah: Istri Pangeran Cacat: Bab 571 - Bab 580

Mo Xiu Yao berkata, “Kamu memang harus bersyukur punya adik yang baik... kamu juga harus bersyukur Han Ming Xi adalah teman yang diakui Ah Li. Jangan buat dia kesulitan, dia tidak selalu bisa menyelamatkanmu.”Han Ming Yue diam, dia tahu selama ini Han Ming Xi sebenarnya ada di kota Ruyang, meskipun mereka tidak bertemu, Han Ming Xi diam-diam menyuruh orang merawatnya, dan dia bisa merasakannya.Han Ming Xi khawatir menyakiti harga dirinya, jadi hal-hal ini jarang dia ketahui. Mungkin juga penyelidikan diam-diam tentang tempat tinggal Qilin adalah permintaan Han Ming Xi sebelumnya. Dengan sedih dia menunduk, “Saya sebagai Kakak yang mengecewakannya.”Mo Xiu Yao mendengus pelan, dalam hidup ini selain obsesinya pada Su Zui Die, siapa lagi yang benar-benar pantas mendapatkan kebaikan Han Ming Yue? “Xiu Yao... saya mohon, lepaskan Zui Die.”Han Ming Yue dengan susah payah mengeluarkan

Ye Li diam-diam. Saya tidak bermaksud memberimu petunjuk, saya hanya ingin menjatuhkanmu. Tapi memang benar, seseorang yang ingin memulihkan kerajaan dan bisa bertahan di dekat Mo Jing Qi selama bertahun-tahun tentu tidak mungkin sama sekali tidak siap, bukan?Ye Li merenungkan informasi yang baru saja didapat dari Tan Ji Zhi, namun wajahnya tetap tenang tanpa sedikit pun perubahan ekspresi.Ye Li selalu pandai mengatur batasan dalam bergaul dengan orang lain, dia sangat tahu bahwa dia tidak boleh melanjutkan pembicaraan ini. Jika terus berlanjut, Tan Ji Zhi bukan hanya ingin menggunakan dia untuk bernegosiasi dengan Mo Xiu Yao, tapi malah ingin membunuh untuk membungkamnya.Ye Li tidak ingin berbicara, namun Tan Ji Zhi jelas menunjukkan ketertarikan padanya. “Ngomong-ngomong, dengan kecerdasan seorang Putri, bagaimana mungkin kamu dipaksa menikah dengan Pangeran Ding? Atau... apakah Putri dan Pangeran Ding sudah saling mencintai tanpa sepenge

 “Putri, sedang memikirkan apa sampai terlihat melamun?”Tan Ji Zhi akhirnya selesai berkomunikasi dengan wanita berbaju biru itu, lalu menoleh dan menatap Ye Li dengan penuh tanya.Ye Li menatapnya sekilas dengan dingin, bagaimana mungkin dia melamun di tempat seperti ini? “Tidak ada apa-apa, hanya saja melihat hubungan Tuan Tan dan Nona Lin begitu baik membuatku teringat sesuatu.”Wanita berbaju biru itu bersandar pada Tan Ji Zhi dan tertawa kecil. “Putri pasti merindukan Pangeran, kan?”Ye Li tersenyum dan tidak membantah, dengan suara pelan berkata, “Sudah lama meninggalkan rumah, bukan hanya merindukan Pangeran, tapi juga sangat khawatir tentang keluarga. Sebelum saya mengalami masalah, saya tidak pernah menerima kabar dari Kakakku, Tuan Tan apakah ada kabar?” “Kakak?”Tan Ji Zhi terkejut sejenak, lalu cepat tanggap.&nbs

 “Pangeran, Komandan Qin ingin bertemu!”Penjaga di luar ruang kerja melapor dengan hormat. Di dalam ruang kerja, Mo Xiu Yao yang sedang menutup mata untuk beristirahat tiba-tiba membuka matanya, tanpa sedikit pun tanda mengantuk, dengan tenang berkata. “Suruh dia masuk.” Tidak lama kemudian, Qin Feng menarik Mo Hua dengan tergesa-gesa masuk, wajahnya masih menunjukkan kegembiraan dan semangat yang sulit ditahan.Mo Xiu Yao selalu sangat baik terhadap orang-orang di sekitar Ye Li, jika tidak, dengan sifatnya sekarang, Han Ming Xi pasti sudah entah di mana. Oleh karena itu, dia tidak mempermasalahkan ketidaksopanan Qin Feng dan mengerutkan kening bertanya, “Ada apa sampai begitu panik?”Qin Feng tidak bisa menahan kegembiraannya dan berkata dengan suara keras. “Pangeran, ada kabar tentang Putri!” Mok Xiu Yao terkejut, terpaku menatap

Ye Li bersandar dengan tangan menopang dagu, santai mengingatkan, “Gadis Suci, lebih baik kamu pikirkan yang sekarang dulu, siapa yang tahu apa yang akan terjadi nanti? Tentu saja, jika kamu tidak keberatan, saya juga tidak masalah sesekali menggosip sedikit dengan Tuan Tan tentang kejadian di Xinjiang. Hmm, hal-hal yang tidak bisa diungkapkan antara Gadis Suci Xinjiang dan Tuan Qing Chen?”Shu Man Lin marah hingga wajahnya memucat, mengangkat tangan hendak menampar Ye Li, namun Ye Li lebih cepat darinya,  “Aduh?!”Di luar kereta kuda, Tan Ji Zhi yang menunggang kuda dengan cepat mengejar beberapa langkah ke depan, membungkuk dan mengangkat tirai jendela kereta, melihat Shu Man Lin mengangkat tangan, lalu mengerutkan kening dengan tidak senang, “Lin’er, apa yang kamu lakukan? Saya sudah bilang, jangan tidak sopan pada Putri.”Shu Man Lin dengan kesal menurunkan tangannya, membu