Setelah mobil pergi, tatapan sedih terlihat di wajah Bima. Sebenernya dia juga sama seperti Azura tidak bisa melepas putrinya jauh. Namun, ini semua demi kebaikan putrinya ia harus tegar. Tepukan di pundaknya terasa, dia melirik kesamping dimana ada istrinya disana. "Tenang Mas, Azura engga kemana-mana. Kita masih bisa pantau dia dari kejauhan," ucapnya memenangkan suaminya itu. "Bener, Bim. Anak aku engga bakal nyakitin Azura kok. Kalau bener dia ngelakuin itu. Aku, orang paling pertama yang akan hajar dia," sahut Devan. "Semuanya akan baik-baik saja. Mereka pindah juga ga jauh kok, biar cepet akrab kalau terus disini mereka akan lama dekatnya." Kirana menatap Bima. Bima hanya menundukkan kepala. "Iya, aku cuma masih belum terbiasa tanpa anak bandel itu. Rumah ini akan sepi kalau tidak ada dia, apa kita bikin Azura persi kecilnya lagi ya, Bu?" ucap Bima menggoda istrina itu. Sedangkan Rina dengan spontan mencubit tangan Bima. "Malu, mas." Tatapan Rina menajam seketika mendengar
Last Updated : 2025-10-30 Read more