Dengan tergesa-gesa kembali ke rumah, Silvano mendapati vila itu tampak begitu kosong.Jelas-jelas kelihatannya tidak ada yang berubah, tapi pria itu merasa semuanya sudah berbeda.Akhirnya, dia sadar dari mana perasaan aneh itu berasal.Foto-fotonya bersama Juvena, hadiah yang saling mereka tukar, kerajinan tangan yang mereka buat bersama, semuanya sudah disingkirkan.Dia panik seketika, buru-buru memanggil pelayan ...."Barang-barangku dan Juvena mana? Siapa yang menyuruh kalian membereskannya? Cepat keluarkan lagi!"Sang pengasuh menyahut dengan gemetar, "Pak Silvano, semua barang itu dibereskan oleh nona sendiri, dia ... Dia sudah membawanya ke halaman belakang untuk dibakar, dan nggak mengizinkan kami mencegahnya.""Apa? Itu nggak mungkin!"Silvano buru-buru naik ke kamar di lantai atas, membuka lemari pakaian, dan mendapati isinya kosong melompong.Dia membuka laci dan lemari. Selain beberapa barang kecil miliknya, tidak ada apa-apa lagi yang ditemukannya.Padahal, dulu tempat it
Read more