Kehangatan keluarga yang tadi sempat terasa, kini lenyap tak berbekas, digantikan oleh kesunyian yang mencekam. Suara detak jarum jam dinding terdengar begitu nyaring, seolah menghitung mundur sisa kewarasanku.Lydia berdiri perlahan. Dia berjalan mengelilingi ranjangku dengan langkah pelan, matanya menyapu seisi kamar, memeriksa fasilitas mewah yang ada, sebelum akhirnya pandangannya terkunci padaku.Dia kembali duduk di kursi samping ranjang. Gerakannya begitu elegan dan terukur. Dia menyilangkan kakinya, membuat belahan dress sutra selututnya sedikit tersingkap, memperlihatkan betis putih mulus yang terawat dengan biaya mahal."Makanlah," ucapnya pelan.Tangannya yang lentik mengupas jeruk mandarin dengan telaten, lalu menyodorkan sepotong ke depan mulutku. Aku membuka mulut sedikit, menerima suapannya.Namun, saat menarik jarinya kembali, ujung telunjuknya dengan sengaja menyentuh sudut bibirku yang sobek dan baru saja dijahit."Sshhh..." Aku mendesis, refleks memundurkan kepala k
Last Updated : 2025-12-20 Read more