All Chapters of Reinkarnasi Kaisar Tanpa Tanding: Chapter 211 - Chapter 220

Chen Long tidak menjawab. Dia tahu bahwa lima belas kultivator Alam Kebangkitan—meskipun lebih lemah dari dia secara individual—bisa menjadi ancaman serius jika menyerang secara bersamaan. Dan yang lebih berbahaya adalah lima kultivator Alam Pertapa Suci yang masih belum bergerak, hanya mengamati dari kejauhan."Xiao Bai, kita harus mengurangi jumlah mereka dengan cepat!" kata Chen Long.Xiao Bai mengangguk dan langsung berlari ke arah sekelompok kultivator yang berkumpul. Tinjunya yang besar berayun dengan kekuatan yang mengerikan. Seorang kultivator Alam Kebangkitan tingkat awal yang terlambat menghindar langsung terhantam dan terpental puluhan meter, menabrak pohon besar hingga batangnya retak.Chen Long mengubah formasi Tulisan Dewanya. "Pedang! Seribu Bilah!"Karakter-karakter keemasan berubah menjadi ribuan pedang energi kecil yang melayang di udara. Dengan satu ayunan tangan Chen Long, pedang-pedang itu melesat ke segala arah seperti hujan yang mematikan.Kultivator-kultivator

Penjaga pria paruh baya bernama Liu Han mengeluarkan sebuah botol berisi pil. "Ini adalah Pil Pemulihan Jiwa tingkat tinggi. Minumlah beberapa untuk menyembuhkan luka dalammu. Dan berikan juga kepada binatang kontrakmu."Chen Long menerima botol itu dengan penuh rasa terima kasih. Dia langsung meminum dua pil dan merasakan energi penyembuhan yang hangat menyebar ke seluruh tubuhnya, memperbaiki organ-organ yang terguncang oleh pertempuran tadi."Ada satu hal lagi yang ingin kami berikan," kata Zhang Wei sambil mengeluarkan sebuah talisman berwarna perak dari cincin penyimpanannya. "Ini adalah Talisman Perlindungan Lembah Jiwa. Jika kau menghadapi bahaya yang sangat besar—seperti tadi—aktifkan talisman ini. Kami akan merasakan panggilanmu dan akan datang membantu, tidak peduli di mana kau berada, selama masih dalam radius seribu li dari lembah ini."Chen Long menerima talisman itu dengan kedua tangan, hatinya dipenuhi rasa haru. "Kalian semua... terlalu baik padaku. Aku tidak tahu baga

"Persis," setuju Cermin Semesta. "Tetapi ada satu hal lagi yang harus kuberitahukan padamu—tentang memori Wu Meiling."Chen Long yang tadinya sudah mulai merencanakan perjalanannya tiba-tiba berhenti. "Memori? Maksudmu tentang bagaimana dia tidak mengingat aku?""Ya," jawab Cermin Semesta. "Kehilangan memori Wu Meiling tentangmu bukanlah efek samping biasa. Ini adalah mekanisme pertahanan yang disengaja oleh Janin Dewi Iblis."Proyeksi berubah lagi, menunjukkan area di otak Wu Meiling yang terlihat seperti dikunci oleh rantai-rantai hitam."Ketika Wu Meiling mulai mengembangkan perasaan yang kuat terhadapmu—perasaan cinta yang tulus—Janin Dewi Iblis merasakan ancaman," jelas Cermin Semesta. "Cinta adalah emosi yang sangat kuat, salah satu kekuatan yang bisa melawan pengaruh Janin Dewi Iblis. Karena itu, untuk melindungi dirinya sendiri, Janin Dewi Iblis mengunci semua memori Wu Meiling tentangmu—menyembunyikannya jauh di dalam kesadarannya.""Jadi... Meiling sebenarnya masih memiliki

Dia terus membaca hingga mencapai bagian tentang latihan dasar."Tahap Pertama: Meditasi Pemurnian Jiwa. Duduk bersila dalam posisi kultivasi. Tutup mata dan fokuskan kesadaran ke dalam dirimu sendiri. Bayangkan jiwamu sebagai sebuah kristal yang dipenuhi dengan kotoran—ketakutan, keraguan, kebencian, keserakahan. Satu per satu, bersihkan kotoran-kotoran itu dengan api spiritual yang murni. Lakukan ini setiap hari minimal tiga jam hingga kristal jiwamu menjadi sejernih air murni."Chen Long segera mempraktekkannya. Dia duduk bersila di lantai kamar, menutup matanya, dan mulai fokus ke dalam dirinya sendiri.Proses ini tidak mudah. Ketika dia mulai mengamati jiwanya sendiri, dia melihat berbagai emosi negatif yang masih tersimpan—rasa sakit dari pengkhianatan di kehidupan masa lalunya, kecemasan tentang kondisi Wu Meiling, kemarahan terhadap orang yang menanamkan Janin Dewi Iblis pada Meiling, dan berbagai emosi lainnya.Tetapi perlahan-lahan, dengan menggunakan api spiritual yang murn

Ketika matahari mulai condong ke barat, Chen Long akhirnya tiba di kaki Pegunungan Embun Beku. Pemandangan yang menyambutnya sangat megah dan menakjubkan.Pegunungan yang menjulang tinggi, seluruhnya ditutupi oleh salju dan es yang berkilauan di bawah cahaya matahari sore. Puncak-puncaknya yang tajam menusuk awan, seolah ingin menembus langit itu sendiri. Di lereng-lereng pegunungan, terlihat hutan-hutan pinus yang ditutupi salju—ini adalah Hutan Kabut Es yang harus dia lewati.Chen Long turun dengan perlahan, kakinya menyentuh tanah yang tertutup salju tebal. Dinginnya udara semakin intens di sini—bahkan dengan perlindungan energi spiritual, dia bisa merasakan gigitan dingin yang menembus hingga tulang."Ini baru permulaan," gumam Chen Long sambil menatap hutan yang gelap di depannya. "Hutan Kabut Es terkenal sebagai salah satu tempat paling berbahaya di wilayah ini. Banyak kultivator yang masuk tetapi tidak pernah keluar."Dia memeriksa posisi matahari. Masih ada sekitar dua jam seb