All Chapters of Permaisuri yang Diabaikan: Chapter 171 - Chapter 180

Diagnosis dan PerintahAku menghela napas dalam-dalam, melihat dokter kerajaan yang muncul segera.Tetapi aku pikir aku lebih baik mendapatkan perawatannya dengan cepat untuk keluar dari sini."Yah akhir-akhir ini aku merasa pengap di dalam dan aku merasa pusing ketika aku berdiri. Aku juga merasa mual ketika aku mencium bau sesuatu yang kuat.""Apakah Anda punya gejala lain?""Yah, tidak ada yang istimewa.""Aku mengerti." Dengan anggukan, dokter lagi, "Aku akan bertanya satu hal lagi. Apakah Anda sedang datang bulan sekarang?""...Tidak."Datang bulan? Karena aku sangat sibuk, aku lupa tentang hal itu. Apakah sudah waktunya untuk memulai periodeku?Aku tidak berpikir begitu. Sebelum aku kembali, aku pasti mulai menstruasi pada usia 16 tahun, jadi aku pikir aku harus menunggu lebih dari satu tahun, mengingat usiaku saat ini."Apa yang biasanya Anda makan dan berapa ban

Pemulihan dan Persiapan Pesta DansaSaat duduk dengan tatapan kosong, aku menutup bibirku. Kemudian aku mengangkat gunting dan membawanya ke sapu tangan."..."Dua kaki gunting yang diletakkan di atas kain putih bergetar. Jantungku mulai berdebar ketika aku mulai memotongnya secara bertahap. Yang harus kulakukan hanyalah mendorong gunting sedikit lagi, tetapi aku tidak bisa mengepalkan jari-jariku.Setelah ragu-ragu selama beberapa waktu, aku meletakkan gunting dengan desahan yang dalam.Aku bangkit dan pergi ke kamar sebelah. Aku membuka laci pertama meja yang luas dan dengan hati-hati meletakkan sapu tangan putih di sebelah file surat yang tersusun rapi.Setelah melihat barang-barang di dalamnya sejenak, aku menutup laci dan kembali ke kamarku. Kali ini aku berpikir untuk menyulam sesuatu untuk ayahku.Aku menutup pintu."Terima kasih banyak sudah membantuku, Frincia. Aku tahu sul

Parade Ksatria dan Kehadiran Putra Mahkota"Aku bercanda. Apakah kau benar-benar baik-baik saja?""Ya, aku baik-baik saja sekarang. Ayo pergi."Menarik napas, aku tersenyum padanya dengan santai. Tetapi aku merasa rumit jauh di lubuk hati. Ada apa denganku? Aku merasa kondisiku lebih buruk dari sebelumnya.Aku tidak akan membuat keributan besar tentang ini sekarang.Berpikir aku harus menemui dokter setelah pesta dansa, aku berjalan bersama Carsein.Pada hari pertama festival Hari Pendirian Nasional aku berjalan dengan kuda di jalanan ibukota. Karena aku harus pergi ke alun-alun pusat dengan menunggang kuda, aku mengenakan jaket berkuda. Apakah itu karena aku belum terbiasa dengan pelana samping? Tubuhku tanpa sadar sering bergetar.Meskipun sudah memasuki bulan kesepuluh tahun ini, matahari masih menyengat di sore hari. Sangat panas di jalanan ibukota, dengan matahari bersinar terik. Tubuhku panas mes

Gangguan Pesta DansaAku mencoba menolak tawarannya, tetapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa ketika aku melihat tatapan dinginnya padaku saat itu. Melihatku ragu-ragu sejenak, ia berkata dengan desahan yang dalam, "Anda harus mempersiapkan pesta dansa pada hari kedua, jadi biarkan aku memberi tahu mereka bahwa Anda tidak hadir karena perintahku. Jadi, kembali saja dan beristirahatlah dengan baik.""...Terima kasih banyak, Yang Mulia.""Terima kasih atas kerja keras Anda hari ini. Sampai jumpa besok. Sir Lank, Sir Strah, kawal Nona Monique ke rumahnya.""Ya, Yang Mulia!"Aku menunggang kuda dengan desahan, melihatnya berbalik, dikawal oleh Pengawal Kerajaan.'Aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Aku akan menyelesaikannya dengan satu atau lain cara.'Dikawal oleh dua ksatria berpakaian seragam putih, aku membalikkan kepala kuda ke rumahku.Matahari tidak seperti biasanya pan

Hadiah V"Yang Mulia, sudah waktunya bagi Anda untuk masuk.""Baik."Setelah bangkit dari tempat duduknya, ia mengulurkan tangan kepadaku. Aku menghentikan apa yang ingin kukatakan dan meletakkan tanganku di tangannya dengan hati-hati. Berkat cengkeramannya di tanganku, aku bisa berdiri agak mudah karena tubuhku terasa berat. Aku takut aku mungkin merasa pusing lagi, tetapi untungnya, aku hanya merasa sesak napas, tetapi tidak merasa pusing."Matahari Kecil Kekaisaran, Putra Mahkota Lublis Kamaludin Shana Castina dan Bulan Masa Depan, Aristia Pioneer la Monique, memasuki aula!"Ketika aku masuk dengan pengumuman petugas protokol, aku menemukan bahwa aula pesta dansa sangat berbeda dari kemarin. Tidak seperti kemarin, ketika aula pesta dansa dihiasi dengan warna-warna cerah dan terang, aula hari ini memiliki kontras warna yang kuat.Semua pintu ke teras dihiasi dengan tirai abu-abu ungu, dan sesuai dengan itu, din