All Chapters of Permaisuri yang Diabaikan: Chapter 191 - Chapter 200

Membuka Hati di Bawah Sinar Bulan"Aku yakin mendiang kaisar pasti mencintai Anda, sama seperti semua orang tua di dunia. Aku tidak berpikir ada orang tua yang tidak mencintai dan peduli pada anak-anak mereka, meskipun mereka tidak mengungkapkannya."Tapi ia masih diam. Aku pikir aku mungkin perlu mendukung ceritaku, jadi aku menghela napas rendah dan menelusuri ingatanku untuk memberitahunya beberapa episode tentang mendiang kaisar."Yang Mulia, apakah Anda ingat Anda memeriksa area perbatasan pada musim gugur beberapa tahun yang lalu?""Tentu saja, aku ingat. Aku singgah di wilayah Keluarga Monique dan melihat Anda saat itu.""Ya, Anda melakukannya. Saat itu, aku kembali ke ibukota tak lama setelah Anda singgah. Dan aku memiliki kesempatan untuk minum teh dengan mendiang kaisar. Saat itu, mendiang kaisar bertanya kepadaku sambil lalu apakah Putra Mahkota mengunjungi wilayahku, dan ia juga bertanya kepadaku apakah aku suka

Sarapan Bersama Para Bangsawan"Ketika ia memperhatikan kami mendekat, ia dengan cepat membuka matanya dan menyuruh kami kembali.Jadi, kami mengawasinya dari kejauhan. Ia menatap Anda untuk waktu yang lama, melepas jubahnya dan menggendong Anda di pelukannya."Apa?Mataku terbelalak. Aku pikir seseorang membawaku ke tempat ini karena tempat aku tertidur berbeda dari tempat aku bangun, tetapi aku tidak pernah berpikir ia menggendongku secara pribadi.Tidak peduli dengan tatapan terkejutku, Sir June melanjutkan, "Dan kemudian, ia membaringkan Anda di tempat tidur dan melihat Anda untuk waktu yang lama, ia keluar dengan desahan panjang. Aku khawatir dengan desahan panjangnya.""...""Inilah mengapa masa muda itu baik. Ya Tuhan, aku ingin tahu apakah aku akan pernah berkencan...""Sir June, berhenti di situ," kata Sir Seymour."Tapi...""Sudah cukup. Hei, itu masalahnya,

Pergerakan Faksi Bangsawan"...Tidak apa-apa. Aku tahu Anda mengatakan itu karena Anda mengkhawatirkanku. Tapi aku ingin Anda sedikit berhati-hati.""Tentu. Terima kasih sudah memaafkanku dengan murah hati."Aku ingin mengubah topik pembicaraan pada saat ini, jadi aku berkata, menepuk Luna dengan ringan, "Hmm, lingkaran sosial...Yah, aku khawatir tentang rumor, tetapi aku sudah lama tidak tahu tentang perkembangan terbaru seperti yang Anda tahu. Apakah ada rumor baru akhir-akhir ini?""Kurasa Anda sudah tahu tentang berita bahwa seorang pelaku pembakaran yang muncul di ibukota baru-baru ini... Tidak ada yang lain... Oh, ada rumor tentang Earl Dias.""Benarkah? Apa itu?"Aku melihat Entea dengan ekspresi penasaran. Meskipun aku ingin tahu tentang pelaku pembakaran, aku tidak berpikir Entea, yang masih anak-anak baru lebih dari satu dekade yang lalu, tahu banyak tentang penjahat yang diberkati itu.Jadi,

Permintaan Perpisahan"Oh, Anda mulai sadar sekarang.""...Maaf, Duke Lars.""Kasihan sekali. Mengapa Anda menghadiri pertemuan itu? Yah, kurasa Anda tidak bisa menahannya karena Anda menerima panggilan...""Yah, aku harus melalui ini suatu hari nanti.""...Aku minta maaf. Hanya itu yang bisa kukatakan padamu sekarang."Aku menatap kosong padanya yang meminta maaf kepadaku dengan desahan. Meskipun aku kesal, aku tidak ingin berbicara dengannya atau anggota faksi pro-kaisar lainnya.Ketika aku berdiri diam dengan bibir tertutup rapat, juru kamar Istana Pusat datang kepadaku dan berkata dengan busur yang dalam, "Yang Mulia Kaisar ingin melihat Anda sebentar.""..."Aku menghela napas tanpa sadar. Aku sangat ingin mengabaikan permintaannya dan pulang untuk beristirahat. Di sisi lain, aku merasa akan lebih baik untuk menyimpulkan masalah ini sepenuhnya pada kesempatan ini.

Duel, Kompensasi, dan InvestigasiAku tersenyum sinis mendengar nada marah pria itu. Saat aku perlahan berbalik, aku melihat seorang pria dengan rambut ungu muda menatapku seolah ia tercengang.Tiba-tiba, aku merasa itu menyenangkan karena aku bisa membalasnya atas fitnahnya kemarin."Anda pasti Earl Hamel. Urusan apa yang membawa Anda ke sini?""Tidakkah Anda tahu mengapa aku datang? Mengapa Anda mengenakan gaun seperti itu di sini? Apa-apaan yang Anda lakukan di sini?""Yah? Aku tentu mengenakan gaun formal sesuai dengan adat kekaisaran. Aku tidak tahu mengapa Anda kesal tentangku."Ketika aku memiringkan kepalaku, ia berkata dengan suara yang mengganggu, "Ha, gaun formal? Apakah Anda pikir itu gaun formal?""Hmm, sepertinya mata Anda tidak bagus. Tidakkah Anda melihat lambang keluargaku yang dijahit di kerah atau bros ini?"Aku tersenyum dan menunjuk ke kerah gaunku. Gaun yang dibuat deng