Bab 23__Rahang Kirana mengeras, tangannya terkepal. 'Sekar, kamu benar-benar licik!’ Dia tersenyum kecut.Orang-orang di sekitar mulai berbisik-bisik.“Kenapa kamu melakukan semua ini, Kiran? Apa kamu benar-benar membenciku, hah?” Suara Sekar bergetar, matanya berkaca-kaca, tampak sekali rasa sakit tercermin di sana.Sungguh akting yang sempurna!“Saya tidak melakukannya, Nyonya.” Kirana berusaha untuk tetap tenang, walau dadanya berkecamuk karena amarah, “Kemarin saya hanya menyiram tanaman-tanaman ini, saya juga tidak tahu kenapa bunga-bunganya bisa mati.”Sekar mendengkus, “Mana ada maling ngaku.” Lalu dia menatap ke arah Wira, “Mas, kamu tidak bisa membiarkannya begitu saja, dia harus dihukum!”Wira menghela napas panjang, “Jawab jujur, apa kamu melakukannya atau tidak?” Dia menatap Kirana intens.“Tidak, Tuan.” Kirana menjawab mantap.“Mas! Seorang kriminal tidak akan mengakui kejahatannya begitu saja!” Sekar merasa geram, kenapa Wira masih bersikp tak acuh. “Saya tidak meng
Last Updated : 2025-11-15 Read more