Tous les chapitres de : Chapitre 11 - Chapitre 20

Saat sampai di depan pintu gerbang, mereka bingung karena tidak ada gagang pintu atau sejenisnya pada pintu di hadapan mereka. "Bagaimana kalau kita dorong bersamaan?", usul Minami. "Boleh dicoba, ayo", ajak Fini. Mereka mengambil posisi berurutan dari kiri, Nishi, Hokusei, Minami, Fani dan Fini. Sekuat tenaga mereka mendorong pintu itu tapi tidak terbuka atau tidak bergerak sedikitpun. "Ayo coba lagi", ajak Nishi. "Satu, dua, ti..ga, uhhhhh..., dorong!", ucap mereka kompak mendorong pintu itu bersamaan. Setelah beberapa detik tidak ada pergerakan dari pintu yang mereka dorong, mereka menghentikan aksi mendorongnya, "Hah hah hah, masih tidak bisa, apa harus di tarik ya?", Fani melempar pertanyaan. "Apa mungkin pintu ini ditarik?, tapi pintunya datar semua dari bawah sampai atas", balas Hokusei. "Ya sudah kita istirahat sebentar sambil berpikir gimana cara membuka pintu ini", kata Minami sambil bersandar di salah satu daun pintu sendirian. Beberapa detik kemudian, 'ckrekkk kree

Setelah empat hari semua orang di seluruh dunia yang telah kehilangan keluarganya, teman, rekan kerja bahkan pacar atau teman hidupnya. Mereka terlihat gelisah dan khawatir dengan perkemangannya, sama seperti ayah dan ibu Fani dan Fini yang sedang menunggu berita tentang anak mereka. Hari libur mereka kali ini hanya mereka berdua saja sambil menonton televisi dengan dua gelas teh yang telah disiapkan oleh sang ibu, sangat terlihat dari wajahnya kalau mereka sangat rindu pada anaknya, terutama dari wajah sang ibu yang telah melahirkan mereka bedua."Selamat siang permisa, sekarang waktunya berita internasional siang terkini, bersama saya Nadia Pratiwi. Setelah empat hari tidak ada kabar dari permainan Sky Impact dan perusahaan pengembangnya yaitu PT. Sky Game, akhirnya CEO PT. Sky Game mengadakan jumpa pers di lobby utama gedung sky tower bersama pihak kepolisian dan mengatakan bahwa orang-orang yang menghilang dalam video sebelumnya telah viral itu ada di dalam permainan virtual reali

Fini masuk ke guild petualang dengan menggeret empat pedang dengan kedua tengannya yang didapatkan dari misi observasi labirin dan Fani yang berjalan di depannya membukakan pintu guild, mereka dilihat oleh semua anggota guild yang berada di dalam gedung karena Fini menggeret pedang yang sangat panjang sampai pintu guild tidak bisa tertutup. "mereka habis mengalahkan siapa, pedangnya sampai sepanjang itu", "sebesar apa monster yang mereka kalahkan", "panjang sekali pedangnya", kata beberapa orang yang melihatnya. 'tringggg, crittt', suara gesekan kedua pedang saat Fini melepaskan kedua tangannya yang di genggamnya dan mengeluarkan sedikit aliran listrik. "aduhhh, pegalnya bahu ini", Fini memijat bergantian bahunya. "berarti kemarin itu aku bisa mengangkatnya karena banyak hormon adrenalin banyak kaluar kali ya", batin Fini masih memijat bahunya. "wah pedangnya besar, apa ini salah satu item dari misi observasi labirin kalian?", tanya Nina mendekati Fani dan Fini yang telah dari tad

"wihhh, enak banget dapat di deretan jalan utama, harganya berapa?", Hana bersemangat. "harganya dua koin perak dan tiga koin tembaga per malam", jawab Fini. "cuma lebih mahal tiga koin tembaga tapi bisa dapat di pinggir jalan utama", Hana kecewa. "emangnya kalian dapat di penginapan mana?", Fini penasaran. "kami di Nort Hotel di belakang pos keamanan gerbang utara, masih tidak terlalu jauh dari penginapan kita sebelumnya yang di sebelah zona malam. cuma cukup nyaman juga disana", jawab Enya. "kalian tadi ngapain dari arah guild petualang?", Fani penasaran. "Baru selesai laporan penyelesaian misi", jawab Hana. "Kalian sudah dapat koin khusus untuk naik lantai dua kah?", tanya Fini. "Dapat dari bandit ranking A waktu kami misi pengawalan, tidak sengaja keluar kotak putih kecil di salah satu tas mereka", jawab Enya. "Wah mantap, kami hampir mati lawan bos monster labirin untuk dapatin koin itu", ucap Fini lemas dan Fani hanya tersenyum melihat tingkah adiknya. "Btw kalian mau

Jam menunjukan pukul 10:00, semua pemain yang masuk dari dunia nyata berkumpul di simbol di seluruh kota, menunggu dewi Sky keluar untuk menjelaskan permainan."Banyak juga ya yang ikutan event kedua", ucap Fini melihat sekitar."Iya, banyak juga yang pilih kota Dermaga I sebagai kota mereka", jawab Hana.Mereka berempat akan menjalani event permainan kedua bersama, mereka berdiri menghadap air mancur dan membelakangi jalan menuju dermaga. Semua orang berdiri menghadap air mancur dan mengelilinginya, mereka bergerak dangan tim dua orang, tiga orang, sampai empat orang di kota ini.Partikel putih mulai berkumpul diatas air mancur dan membentuk seseorang wanita muda nan cantik berukuran 1:4 dari tinggi manusia normal, memiliki sayap putih sama seperti dewi Sky. "Hallo semuanya, perkenalkan, namaku Laluna yang akan memandu kalian di event permainan kedua dan seterusnya. Baiklah saya akan menjelaskan aturan main di event kedua kita ini. Setiap kota akan di serang satu monster besar, di se