LOGIN"masih saja kamu tidak mau keluar dari prisai ini?, baiklah, rasakan ini", Rolo mengeluarkan kapak keduanya kemudian mematahkan gagangnya menjadi dua dan menempel di samping gagang utamanya.Kedua gagang kapaknya digabungkan, Rolo mulai mengalirkan listrik ke kapaknya. Ia melompat cukup tinggi, "rasakan ini, bumerang thunder shock", Rolo melempar kapaknya dengan tangan kirinya membuat kapak tersebut berputar sangat cepat dan dipenuhi listrik menuju prisai air Fani.'tringgg, crittt crittt', Fini menahan putaran kapak Rolo dengan kudok listriknya."Li!", seru Fani kaget kalau adiknya yang menahan serangan itu."aku nggak apa-apa kok kak, te....", belum selesai Fini menjawab.'darrrr', karena gesekan besi dan listrik mereka terjadi ledakan yang membuat Fini terdorong sampai menabrak prisai air Fani dan Kapak Rolo kembali padanya.'blubb blubb', "kamu nggak apa-apa Li?", tanya Fani khawatir melihat tubuh Fini menjadi hitam semua dan HP nya berkurang menjadi 26%.Rolo melihat ke arah Gary
"mau sampai kapan kamu di dalam gelembung itu hah?", ucap Rolo kasar kepada Fani yang terus-menerus menyerang dengan tebasan biasa kapaknya dari berbagai sisi prisai air Fani."rasakan ini, hujan panah angin", ucap Hana melepaskan satu anak panah ke langit kemudian berubah menjadi seribu anak panah angin yang menyerang Gary."tebasan tunggal", ucap Fini menyerang Moto dari atas tetapi berhasil ditahan.Enya berpikir siapa yang akan dibantunya, dari atas kepala salah satu patung beruangnya ia berdiri mengawasi sebelum memilih. "dari posisi sekarang, sepertinya Lala yang terdesak dan butuh bantuan. Tapi yang berpeluang menang paling kecil ini siapa? Hmmm", Enya berbicara sendiri sambil melihat pertempuran teman-temannya.Pergerakan Gary sangat lincah membuatnya berhasil menghindari semua serangan hujan panah angin oleh Hana, "sepertinya Nica yang sangat butuh bantuan", Enya mulai melompat turun dari salah satu patung dinding beruangnya sambil mematahkan ujung ampul stamina berwarna biru
Enya menghindarinya dengan melakukan kayang dan langsung melakukan tendangan menggunakan kedua kakinya untuk melontarkan dirinya ke belakang dari posisi kayangnya kembali ke posisi berdiri menghadap Brown, tetapi dihindari oleh Brown dengan melakukan lompatan ke belakangnya."boleh juga", ucap Brown dengan nada meremehkan.Enya hanya membalasnya dengan senyuman meremehkan juga, "bola api mini", Enya mengluarkan dua bola api dari kedua telapak tangannya yang berukuran setengah dari ukuran biasanya.Brown langsung menghindari serangan Enya dengan mengelaknya melompat dua kali ke belakang. Setelah bola api mini melaluinya, Brown langsung berlari menuju Enya sambil mengeluarkan skill api pada pedangnya."tebasan angin", Brown mengayunkan pedangnya dari kirinya kepada Enya dengan cukup cepat.Enya menundukkan tubuhnya bertumpu dengan kedua tangannya, saat pedang api Brown berada diatasnya, Enya mendorong tubuhnya dan bertumpu menggunakan tangannya untuk menendang Brown sekuat tenaga. Brow
"kita ke hotel kamu aja ya Nica", tawar Fini."oke hayo, kita makan buahnya disana saja", Hana menerimanya lalu pintu guild tertutup.Perjalanan mereka menuju Nort Hotel terlihat biasa saja, sampai akhirnya di seratus meter sebelum sampai ke hotel, terlihat ada empat orang pria menghalangi mereka."hei hei hei nona cantik", ucap keempat pria itu dengan ekspresi ingin melahap wanita yang ada di depannya."ada perlu apa kalian sama kami?", jawab Fani waspada sambil mengeluarkan tongkat sihirnya."Moto yang pegang palu, Rolo yang pegang kapak, Brown yang berambut coklat, Gary yang berambut merah pucat panjang", batin Fani melihat status nama dan bar HP empat orang yang menghalangi mereka berjalan menuju hotel."jangan garang-garang dong cantik", ucap pria yang memakai kapak besar bernama Rolo."langsung saja, tidak mungkin kalian mencegah kami kalau tidak ada yang kalian cari", ucap Enya mengarahkan kedua telapak tanganya ke mereka."baiklah...", ucap pria berambut coklat bernama Brown s
"ada, tunggu sebentar ya", Cici membalikkan badannya menuju tumpukan kotak kardus bergambar buah naga merah berbintik ungu. Cici membalikkan tubuhnya kembali ke mejanya dengan membawa 4 kotak yang ditumpuknya dua sejajar di kedua telapak tangannya."ternyata lebih kecil dari buah naga biasanya ya buahnya", ucap Hana asal karena mereka baru pertama melihatnya."totalnya 40 koin emas mbak", ucap Cici meletaknya empat kotak yang dibawanya ke atas mejanya. "boleh kami pinjam kartu anggota kalian?", lanjut Cici.Fani dan Hana memberikan kartunya ke Cici dengan meletakkan ke atas mejanya dan posisi tulisannya ke arah Cici. Setelah dibaca, Cici mengembalikan kepada Fani dan Hana. "saya dapat informasi dari pihak kerajaan untuk tim yang bernama Gemini dan Black Summer akan dapat potongan satu koin emas tiap unit pembelian, jadi jumlah pembelian kalian menjadi 36 koin emas atau bisa dengan 3 koin platinum", jelas Cici."lumayan dapat potongan harga kita", ucap Hana senang."ayo mana satu uang
"hei Nica, lu bengongin apa sih pagi pagi begini?", ucap Fini mengagetkan Hana yang sedang melihat menghadap air mancur dan sekelilingnya. Hana yang sedikit kaget langsung membalikkan tubuhnya dan mendekatkan wajahnya ke telinga Fini, "sejak kami disini, kami dilihat terus oleh penduduk sini dan petualang lain dengan obrolan kecil Fin", bisik Hana. "eehh itu dia, mereka berempat lah yang mengalahkan monster cumi-cumi yang menyerang kota kita kemarin", ucap seorang wanita penduduk kota yang melihat ke arah mereka berempat. Semua orang disekitar wanita yang berbicara tadi dengan cepat melihat kearah mereka berdiri dan mulai mengerumuni sekitar tempat mereka berempat berkumpul membentuk lingkaran menutupi mereka, "prok prok prok prok prok prok prok", semuanya memberikan tepuk tangan atas usaha dan kerja keras mereka berempat kemarin melawan Cumi Kraken. "terima kasih atas usahanya karena telah menyelamatkan kota kami", ucap seluruh yang berkumpul mengelilingi mereka. "ini sudah







