Todos los capítulos de Permainan Panas: Obsesi Dosen Killer: Capítulo 31 - Capítulo 40

Josh menunggu jawaban yang terlontar dari mulut Candy. Sementara hujan turun semakin deras di kawasan hutan lindung yang didominasi pohon pinus itu. Angin dingin berhembus kencang membuat Candy bergidik dan giginya gemeletuk."Sayang, sini agak mundur ke dalam gazebo. Biar saya peluk kamu!" ucap Josh karena melihat pacar kecilnya itu kedinginan. Dia mencegah Candy mengalami hipotermia meskipun kemungkinan kecil hal itu terjadi.Tanpa protes, Candy mematuhi saran Josh. Dia menaruh sandal Crocs warna biru muda miliknya di pojok gazebo lalu duduk di bagian tengah yang tak terkena percikan air hujan yang turun begitu deras sore itu. Dia membuka lagi jaket yang dipinjamkan oleh Josh tadi seraya berkata, "Kita pakai bersama saja jaket ini, Josh. Udaranya dingin menusuk tulang, nanti kamu malah sakit padahal niatnya lindungin aku!" Josh tersenyum haru karena Candy memperhatikannya juga. Dia menarik gadis itu agar duduk di depan badannya lalu menyelimuti mereka berdua dengan jaket. Kedua le

"Ayo jangan malu-malu, makan yang banyak!" ucap Nyonya Shania Gonzaga kepada Candy.Makan malam bersama dua keluarga besar yang rencana akan berbesan itu dihadiri total 20 orang. Ada sepupu-sepupu dan om tante Donny juga, selain orang tuanya. Sedangkan, dari keluarga Wijaya hanya papa mama, Candy, serta Kelly. "Iya, Tante. Makasih!" jawab Candy ketika piringnya ditambah aneka lauk pauk melimpah oleh mama Donny.Memang sejak awal yang bersemangat menjodohkan Candy dan Donny tak lain adalah Nyonya Shania. Beliau memang menyukai Candy yang masih polos dan belia. Di matanya, Kelly terlalu agresif, belum lagi rumor yang beredar di firma hukum Pak Hans yang sekantor dengan suaminya begitu horor.Di seberang meja, Donny malah akrab dengan Kelly yang terus menerus mengajaknya berbincang mengenai kasus klien kolaborasi mereka yang paling baru. Pemerkosaan pemuda SMA kepada guru les privatnya, beritanya mulai viral di media sosial. Kebetulan yang menjadi pengacara pemuda SMA tersangka itu adal

Perjalanan dari villa menuju tempat tujuan wisata pertama rombongan dari Jakarta itu terasa lebih menyenangkan bagi Candy dibanding kemarin. Pasalnya, Josh memberinya kebebasan menikmati kebersamaan mereka. Candy mencari lagu-lagu yang dia sukai di radio mobil sambil mengobrol dengan Josh. "Jadi apa kasus pemerkosaan yang akan kamu bela secara pro bono itu terjadi antara anak cowok SMA dan guru privatnya, Josh?" tanya Candy penasaran, sejak kemarin dia menebak-nebak apakah kakaknya dan Donny akan menjadi rival advokat Josh di persidangan atau berbeda kasus. "Hmm ... iya, benar. Kok kamu tahu sih?" sahut Josh yang masih fokus menyetir jalan lurus yang berliku-liku khas dataran tinggi. "Berarti kamu akan berhadapan dengan kakakku dan Donny nanti, Josh. Mereka membela pelaku pemerkosaan itu karena orang tuanya konglomerat!" jawab Candy. Dalam hati, dia kagum dengan kebaikan hati dosennya itu yang termasuk langka di era seka

Telapak tangan lebar Josh menggenggam bulatan kembar yang tergantung bebas di dada Candy. Jemarinya memilin-milin pucuk kemerahan yang mengeras karena gairah gadis itu."Ukhh ... Josh, stop ... geli!" tepis Candy ke tangan pria tersebut."Nikmati saja, Sayang. Bagaimana kalau saya juga mainin yang bawah?" jawab Josh lalu mencari tonjolan kecil yang peka terhadap rangsangan di tubuh Candy.Tubuh gadis itu menggelinjang, bergerak-gerak liar membuat gelombang Tsunami kecil di air bathtub. "Prof, udah ahh!" Dia menjauhi Josh ke sisi lain bak mandi keramik warna putih yang licin itu."Yuk kita bilas aja, nanti kamu masuk angin kedinginan!" ajak Josh lalu membantu Candy keluar dari bathtub. Dia membiarkan pacar kecilnya membilas badan duluan karena tak yakin bisa menahan diri di bawah shower. Ini saja dia sudah maksimal mengendalikan napsu yang menggelegak menuntut pelepasan. Akhirnya, saat Candy mandi sendirian, Josh melakukan solo play di depan kloset duduk yang terbuka tutupnya. Batang

"Ternyata kota Bandung asyik juga buat liburan yang dekat-dekat dengan Jakarta ya!" ucap Josh sambil menikmati makan malam di restoran masakan khas Sunda. Dapur Asli Pasundan, restoran yang berkonsep gubuk terapung di atas danau buatan itu dipilih Josh dan Candy untuk mengobati kekecewaan piknik yang gagal di Lembang Floating Market tadi pagi. Untungnya mereka sempat menikmati momen seru di Kampung Kyoto dan Rainbow Garden sebelum ke pasar terapung. Candy yang sedang melihat-lihat hasil foto kostum Jepang mereka di Kampung Kyoto tadi melalui ponsel Joseph menyahut, "Iya, kapan-kapan kita ke Bandung lagi berdua dong, Josh. Pengin cobain glamping di hutan pinus, wah ... kayaknya seru deh. Terus ke observatorium Boscha lihat langit pake teleskop raksasa. Cool abis!" "Hahaha. Boleh saja, nanti kalau memang kamu mau pergi piknik ke Bandung, tinggal bilang ke saya!" jawab Josh ringan. Dia menikmati nasi ayam bakar dengan lalapan sayur segar dipadu sambal terasi."Senengnya punya pacar ya