Todos los capítulos de Permainan Panas: Obsesi Dosen Killer: Capítulo 41 - Capítulo 50

"Om Hans, saya nggak rela kalau Candy diizinkan menghabiskan weekend bersama Joseph Levine. Dia itu masih tunangan saya, pria waras mana yang membiarkan tunangannya menginap di hotel bersama lelaki lain?!" seru Donny penuh tekanan emosi di hadapan papa Candy di villa. Ada perasaan malu yang merebak di hati Pak Hans Sebastian Wijaya karena dikonfrontasi oleh Donny disaksikan keluarga besar Gonzaga. Dia pun menghela napas dalam-dalam lalu mengambil ponsel di saku jaketnya. Nomor Josh yang ditelepon oleh Pak Hans. "Saya akan tanyakan di mana mereka menginap, nanti kamu bisa jemput Candy!" ujar Pak Hans tenang tanpa ingin memperkeruh suasana.  Liburan ke Bandung yang dilakukan oleh dua keluarga yang akan berbesan itu justru menjadi kacau karena kehadiran Joseph Levine yang membawa kabur Candy entah ke mana. "Halo, Joseph. Ini Pak Hans, di mana kalian menginap?" tanya papa Candy singkat. 

"Candy!" seru Pak Hans yang melihat putri kesayangannya terlibat perselisihan dengan Donny sampai jatuh ke lantai.  Josh yang masih terkapar di tempat dia limbung malah berhasil menangkap Candy. Dia meringis karena tertimpa tubuh gadis itu. Namun, dia masih sempat menguatirkan Candy. "Apa kamu baik-baik saja, Sayang?!" tanya Josh dengan alis mengernyit menahan rasa sakit. "Aku baik, tapi kamu nggak, Josh. Kita harus ke rumah sakit untuk merawat lukamu!" jawab Candy panik. Dia sudah tak memedulikan apa pandangan Donny dan keluarga besar pria itu. Suara lantang Nyonya Shania Gonzaga memecah keheningan menegangkan yang tergantung di udara ruang tengah villa. "Pak Hans, tolong tertibkan putri Anda! Kejadian ini sungguh tidak bisa ditolerir lagi, seharusnya Candy lebih mempedulikan Donny yang telah bersusah payah mencarinya seharian tadi bukannya lelaki lain!"  Pak Roy pun m

"TOK TOK TOK." Ketokan di pintu kamar villa itu terdengar berulang kali karena sudah pukul 08.00 WIB. Namun, Candy tak kunjung keluar dari kamar tidurnya. "Candy! Kamu sudah bangun belum, ini kita sebentar lagi mau berangkat ke Jakarta lho!" seru Nyonya Wynona di depan pintu yang tertutup rapat itu. Tak ada sahutan sama sekali dari dalam kamar, mama Candy mulai gelisah dan berpikiran negatif. Lekas-lekas Nyonya Wynona mencari suaminya untuk berbicara tentang keanehan ini. Pak Hans yang sedang ngopi bersama Pak Roy, Donny, dan keluarga besar Gonzaga dibisiki oleh istrinya. Pria berumur itu mengerutkan kening seraya menjawab, "Apa Mama yakin Candy sama sekali nggak ada suaranya di dalam kamar? Itu posisi terkunci dari dalam?"  "Iya, Pa. Senyap sama sekali nggak ada suara. Candy kenapa ya?" ujar Nyonya Wynona cemas. Sementara itu, Donny yang ikut mendengarkan pembicaraan calon

Iringan lembut suara nada piano berdenting memainkan lagu From This Moment yang pernah dipopulerkan oleh Shania Twain beberapa dekade silam terdengar dari gazebo. Candy larut dalam rasa haru yang mendalam, dia tidak menyangka Josh akan menyiapkan pernikahan mereka sedemikian detail dan begitu manis. Segalanya, gaun pengantin dan make up sempurna, cincin berlian, dan sebuah tempat pernikahan bagai di negeri dongeng. Dia tuan puteri dan Josh pangerannya.Senja yang tenang dengan udara segar dan langit cerah bergradasi warna bak pelangi di angkasa menjadi sebuah latar belakang lukisan di atas kanvas pernikahan Candy bersama Josh. Sulit baginya menahan air mata untuk jatuh berlinang di pipi. Josh yang mengetahui pengantin kecilnya menangis haru mengambil sapu tangan putih dari saku jasnya. "Pakai ini, Sayang. Namun, saya mohon jangan menangis lagi ya?" ucapnya lembut sembari menggenggam jemari Candy."Maaf, aku terlalu cengeng, Josh!" jawab Candy sengau. Dia menarik napas dalam-dalam se

"Aahh ... Don, kamu kuat banget sih! Terusin ... mmhh ... aku suka yang kenceng kayak gini. Uukh ... yess!" Kelly menggeliat liar di atas ranjang sebuah kamar hotel bintang tiga di Jakarta. Baru saja kembali dari Bandung, pasangan gelap itu tengah berasyik masyuk tak tahu malu. Donny pun keterlaluan, sudah tahu tunangannya pergi entah ke mana karena kabur dari villa keluarga Gonzaga di Cikole malah dia sibuk menggenjot kakak Candy.Telapak tangan Donny meremas kencang buah dada Kelly yang tergantung bebas tanpa penyangga. Pinggulnya rajin melakukan gerakan maju mundur menghantam bokong Kelly dari belakang. "PLAK PLAK!" Donny menepuk bulatan kembar bahenol sembari terus memompa ke dalam liang basah wanita binal itu."Aww, Don. Kamu iih ... kok pantatku ditepuk sih?! Memang ada nyamuk di situ?" canda Kelly dengan suara serak-serak basah."Gemes aja, Kel. Habisnya sexy banget dari belakang gini! AARRGH!" Donny menyemburkan sari patinya ke dalam lapisan karet lateks pelindung.Setelah pu