Sera merapatkan syalnya ke leher, cuaca tiba-tiba menjadi dingin. Desa di luar Hutan itu kosong, tidak ada satu pun jiwa di tempat itu selain Sera. Tidak ada yang bisa dilakukan selain berjalan. Ada koran-koran tua yang ditempel di dinding yang memberitakan tentang sebuah pembantaian. Namun, koran-koran itu sudah pudar dan cahaya senter tidak cukup kuat untuk menerangi sampai-sampai Sera bisa terus membaca.Ia terus berjalan, meskipun suara-suara aneh membuatnya gemetar ketakutan. Namun, saat melihat sekeliling, tidak ada seorang pun.Sudah beberapa jam berlalu, berapa jam ia tidak tahu, namun, matahari sudah terbit dan Sera sudah jauh dari rumah, yang merupakan sebuah kelegaan. Dengan datangnya hari, Sera akhirnya bisa melihat tempat yang lebih ramah di depan. Tampak seperti sebuah kota setelah jembatan besar yang menghubungkan desa yang ditinggalkan itu dengannya.Sudah di ujung jembatan, Sera tiba di kota. Bukan tempat yang besar, namun ramai. Ada mobil lalu lalang, yang membuat ga
Terakhir Diperbarui : 2025-09-24 Baca selengkapnya