All Chapters of Pelukan Hangat Musuh Keluarga: Chapter 21 - Chapter 30

"Hai, Nath. Aku Alisia."Tatapan tajam Nathalie baru saja dibalas Alisia dengan senyuman manis. Meski senyumnya itu sama sekali tidak mendapat balasan.Nathalie adalah adik dari Ken sekaligus kandidat yang tepat untuk Alisia mintai bantuan atau curi-curi informasi. Karena itu dia harus bersikap baik, terlepas dirinya ada kepentingan dengan gadis itu atau tidak.Mengambil tempat di sofa, Nathalie memperhatikan Alisia yang meninggalkan lantai. "Apa kamu pacar kakakku?"Alisia menggeleng. Dari sekian banyak dugaan, kenapa harus pacar yang ditanyakan Nathalie? "Aku bukan pacar kakakmu.""Lalu kamu siapa?" Nathalie menelengkan kepala sebelum menatap Alisia dengan pandangan menilai. "Kenapa kamu bisa ada di rumah kakakku?""Aku cuma perempuan yang kebetulan dibantu oleh kakakmu kemaren," jawab Alisia apa adanya. "Dan dia mengijinkan aku untuk menetap beberapa hari ini karena perjalananku masih jauh."Nathalie mengernyit sambil menyentuh dagunya. "Dia bukan oran

"Kamu bertanya pada orang yang salah, Nath."Nathalie yang merupakan adik Ken saja tidak tau siapa calon kakak iparnya. Apalagi Alisia yang baru dua hari ini bertemu dengan Ken?Bahkan nama belakang dari keluarga ini masih belum Alisia ketahui. Apalagi hal yang bersifat pribadi seperti calon istri Ken?Kecuali kalau sejak awal perempuan itu sudah ada di rumah ini dan bertemu Alisia. Jelas mereka akan berkenalan tanpa ada drama nyaris tidur bersama antara dirinya dan Ken."Aku baru bertemu kakakmu. Dan jelas kami tidak memiliki hubungan apapun selain dia adalah penolongku."Alisia kembali menegaskan agar Nathalie tidak menyebutnya sebagai pacar ataupun calon istri dari Ken lagi. Pembicaraan mereka hanya akan berputar-putar disana jika Nathalie masih berpegang pada ucapannya sendiri."Dan jangan tanya soal kehidupan kakakmu, terutama calon istrinya. Aku benar-benar tidak mengetahuinya, Nath."Nathalie menyandarkan punggungnya sebelum menghela nafas panjang. "Ini membingungkan. Kalau kak

Hampir setiap jam Aurelie bertanya tentang kabar terbaru pencarian Alisia. Tapi setiap mendengar belum adanya tanda-tanda Alisia ditemukan, perempuan itu mengamuk. Bertingkah seperti orang gila.Sudah cukup banyak pelayan yang terluka karena Aurelie. Beberapa diantaranya terluka parah. Semalam ada tiga orang berhenti bekerja setelah diberikan uang dengan nominal besar sebagai ganti rugi dan biaya pengobatan."Masih belum ditemukan juga? Apa saja yang mereka kerjakan sehingga sampai sekarang jalang itu masih belum diketahui keberadaannya?"Barbara juga sama tidak tenangnya dengan Aurelie. Tapi dia tau, berteriak dan membuat keributan tidak membuat Alisia tiba-tiba kembali ke rumah ini.Sudah puluhan orang yang dikerahkan untuk mencari keberadaan Alisia. Namun masih belum ada tanda-tanda perempuan itu ditemukan.Entah karena gesit menghindar dan pandai menyamar sehingga tidak keberadaannya disadari, atau perempuan itu sudah mati. Sekalipun kehilangan nyawa, Barbara harus melihat sendiri

Bukannya menjawab, Reed balik bertanya dengan santai. "Apa kamu ingin aku membunuhnya setelah kami menikah nanti?"Nathalie menggeleng cepat. Dia bukannya meminta sang kakak untuk membunuh Alisia. Melainkan hanya bertanya setelah mendengar ucapan kakaknya itu.Perempuan secantik Alisia yang sudah menjalani kehidupan yang sangat berat dalam keluarga Patel seharusnya tidak berakhir mati dibunuh.Alisia harus tau bagaimana rasanya hidup dengan baik dan nyaman, tanpa mendengar ucapan buruk dari sekelilingnya. Dan Alisia juga harus merasakan bagaimana bentuk kasih sayang dan cinta yang tulus dari orang terdekatnya.Nathalie pikir Alisia dan Reed bisa mencari tau hal itu bersama. Mungkin keduanya bisa saling melengkapi satu sama lain dan memberi cinta.Reed memang bukan lelaki yang baik. Tapi mungkin bisa menemukan sisi lainnya saat bersama Alisia. Dan Alisia juga bisa merasakan hal yang tidak pernah dia rasakan dengan orang lain saat bersama Reed."Tunggu, Reed. Tidak, maksudku Ken. Susah

Pertanyaan yang sama juga Reed ajukan pada dirinya sendiri. Atas dasar apa dia begitu menginginkan Alisia untuk berada disisinya? Hingga Reed mau melakukan hal sejauh ini demi memastikan perempuan itu aman didekatnya.Karena hal-hal di masa lalu ataukah memang hanya alasan sepele seperti ketertarikannya pada Alisia? Entahlah, Reed tidak tau tepatnya apa.Tapi yang pasti, Reed bisa merasakan kesenangan tersendiri hanya dengan mengganggu perempuan itu. Sama seperti dulu ketika dia bermain dengan kucing miliknya.Karena Nathalie terlihat tidak suka saat dirinya menyamakan Alisia dengan seekor binatang, Reed memberikan jawaban aman. "Dia seperti mainanku."Hanya jawaban itu yang bisa Reed pikirkan sekarang. Karena Alisia tidak ada bedanya dengan kucing miliknya sehingga dia bisa mendapatkan alasan yang masuk akal.Dan setelah sekian lama, untuk pertama kalinya Reed kembali mau merawat sesuatu. Jika dulu hanya seekor binatang, tapi kini adalah perempuan yang tidak berdaya."Aku tidak salah