Irenne baru saja selesai memeriksa laporan di ruangannya ketika ponselnya bergetar. Ia membuka pesan masuk, dan matanya langsung menatap tajam layar ponsel, pesan dari Aurel.Aurel: "Nikmati saja waktumu, Irenne. Puaskan hidupmu. Tak lama lagi semua akan berakhir. Aku dan Papa akan menjual perusahaan Kenneth ke luar negeri. Dan saat itu terjadi, kalian tau? Kalian semua akan hancur. Aku bicara sungguh-sungguh."Irenne mematung sesaat. Wajahnya tetap tenang, tapi jemarinya sedikit menggenggam ponsel lebih erat. Ia menarik napas panjang, lalu menatap keluar jendela gedung tinggi tempatnya berdiri."Jadi itu keputusanmu, Aurel?" gumamnya pelan. "Tapi kau salah orang, kau pikir aku akan takut dengan ancamanmu?"Tanpa menunda waktu, Irenne berjalan cepat menuju ruang kerja Mark. Ia mengetuk pintu, dan begitu mendengar suara Mark mempersilakan masuk, ia langsung menyerahkan ponselnya."Mark, saya baru aja menerima pesan dari Aurel," ucapnya tegas.Mark mengerutkan alis. "Pesan? Pesan apa?"
Last Updated : 2025-11-01 Read more