Pagi itu, Anya tiba di butik jauh lebih awal dari biasanya. Pukul delapan pagi, jalanan di depan ruko-ruko tua itu masih lengang, hanya disapu oleh cahaya matahari yang pucat. Ia membuka pintu gulir dengan tangan yang sedikit gemetar, bukan karena beratnya, melainkan karena antisipasi aneh yang membuat perutnya terasa melilit. Hari ini, Kainara bukan hanya sekadar tempat kerja. Hari ini, butik kecilnya akan menjadi panggung pertemuan dua dunia yang sangat berbeda. Dunia yang dibangun dari benang dan mimpi, akan dikunjungi oleh pria yang dunianya dibangun dari baja dan angka.Ia menyalakan lampu, dan cahaya hangat langsung menyebar, menerangi gulungan-gulungan kain berwarna-warni dan manekin-manekin yang mengenakan desain terbarunya. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba menghirup aroma yang familier—campuran wangi kain katun, sedikit bau apek dari kayu tua, dan aroma teh melati yang selalu ia seduh di pagi hari. Tapi hari ini, aroma itu gagal menenangkannya.Ia melihat sekeliling, men
Terakhir Diperbarui : 2025-10-12 Baca selengkapnya