Kinanti menarik selimut tipis yang nyaris melorot menutupi sebagian tubuhnya, pandangannya masih menempel pada wajah Ganendra yang redup diterpa cahaya lampu kamar.Napasnya belum benar-benar tenang, masih ada gemuruh halus di dadanya. Ia menatap, lalu suaranya tercekat saat bertanya."A-aku? Since when... sejak kapan? Kenapa aku tidak pernah tahu?"Ganendra mengangkat wajahnya, mata tajamnya menatap lembut ke mata Kinanti. "Sejak pertama kali kau menginjakkan kaki di kampus," jawabnya, suaranya rendah namun penuh kepastian."Sejak saat aku melihatmu waktu mengambil Tag identitas kemahasiswaan." Tangannya terulur, telapak hangatnya menyapu pipi Kinanti, lembut seperti membasuh luka.Kinanti memejamkan mata, merasakan sentuhan itu: hangat, nyata, menenangkan."Sejak saat itu aku jatuh cinta, Kinan... kau langsung mengisi ruang di hatiku," bisik Ganendra.Kata-kata itu mengalir tenang, tak tergesa, membuat sesuatu di dada Kinanti melunak."Kau..." gumam Kinanti, suaranya bergetar tak ma
Terakhir Diperbarui : 2025-10-21 Baca selengkapnya