All Chapters of Gairah Cinta Terlarang dengan Kakak Tiri: Chapter 21 - Chapter 30

“Pergilah, jangan pernah temui Elle, karna saya yakin dibalik itu ada sesuatu.” Alief menolak Miko, ada rasa khawatir jika mereka bertemu. Lebih baik seperti ini, hampir seminggu lebih sejak Elle pindah di rumah ini dirinya tak mendengar Elvandra. “Saya hanya ingin menyampaikan sesuatu dengan nona Elle, saya hanya ingin bicara dengannya saja Tuan. Tidak ada maksud apapun.” Miko tak getar sama sekali, ia masih memaksa Alief agar bertemu dengan Elle. Elle yang didalam mendengar mulai khawatir, ingin bicara apa? Ia berdiri namun suara Miranda membuat dirinya terdiam. “Elle, jangan temui... Biarkan saja, kamu sudah berusaha melupakan Elvandra. Jika kamu penasaran sedikit, kamu akan memulai dari awal sayang.”Deg. Ucapan Miranda mengandung keegoisan, Elle bahkan menatap ibunya dengan tatapan sulit. Kenapa Miranda ikut melarangnya? Memang seminggu ini Elle tak menceritakan apapun, tapi... Bukan seperti ini. “Hanya sebentar Ma.” Elle tak peduli ia langsung berdiri untuk keluar menemui

Elle bahkan ingin menolak, namun ciuman Elvandra semakin dalam... semakin erat, bahkan ia tak bisa melawan kemampuan Elvandra yang menurutnya diluar nalar. Elle mengambil nafas sebanyak-banyaknya, dadanya sesak kehilangan banyak udara dengan ciuman Elvandra. Namun, melihat Elvandra memeluknya erat, dengan dada telanjang dan dirinya menggunakan tanktop saja semakin membuat dadanya sesak. Elle berkaca – kaca, entah kenapa sejak hubungan mereka rumit Elvandra semakin berani dengannya. Melakukan hal intim, bahkan dulu Elvandra menjaganya. “Kenapa sayang?” Elvandra mengakhiri ciumannya, melihat mata Elle penuh luka, dengan kesedihan bahkan tatapan kosong seolah membawa beban berat. “El, aku pengen cerita sama kamu.” Suara serak, karna Elle menjaga tangisan agar tidak luruh. “Aku disini sayang, katakan.” tatapan Elvandra penuh cinta, mengusap lembut pipi Elle semakin membuat nyaman. Mereka berpelukan diatas kasur, tak peduli lagi bagaimana kondisi mereka. Jelasnya, Elle sangat

Setelah Elvandra tenang, baru Elle berani mengurai pelukannya dari pria yang begitu memprihatihan. Elvandra terlihat rapuh didepannya, tatapan kosong, dengan sejuta jiwa yang sesak. “Elle, aku mencintaimu. Jangan pergi!” “Aku disini bersamamu El, aku tidak pergi.” “Janji denganku?” Elvandra memegangi tangan Elle, ia butuh kepastian dan janji untuk menyakinkan dirinya jika Elle tak pergi. “Janji, aku akan bersamamu.” Elle mulai sadar jika Elvandra memiliki sisi rapuh dan tidak terlihat tegas dingin seperti biasanya. Hanya didepan Elle, bahkan Elvandra bisa menangis… bisa memohon dan meminta sesuatu yang mudah bagi Elle. “Kamu udah tenang El?” tanya Elle saat Elvandra masih memejamkan mata, dan memeluknya dengan erat. “Jauh lebih baik, dan aku sadar… aku hampir kehilangan kewarasan saat bersamamu Elle. Maafkan aku, aku sedikit gila dengan hidup ini.” Kata tulus Elvandra mengakui dirinya tak normal. “Aku justru bangga denganmu El.” Kata Elle mengusap lembut rambut Elvandra yang me

Alief dan Miranda menjadi tak tenang, kabar tentang Elle tak ada. Bahkan ponsel Elle tak bisa dihubungi, Morning tak bisa berkata-kata lagi. Ia hanya khawatir dengan hatinya gelisah memikirkan putrinya. 'Ya Tuhan... Dimana putriku, jauhkn dia dari marabahaya. Lindungi Elle' Miranda terus mengucapkan do'a untuk Elle. Alief sudah melaporkan ke pihak berwajib, namun mereka tidak bisa menerima laporan tersebut. “Miranda, kamu yakin pagi tadi Elle ke kampus?” Alief terus mengecam berbagai pertanyaan. “Benar Mas... Mama kamu sendiri juga bilang, kalau Elle berangkat jam 10 pagi. Kita berangkat jam 8 mas, setelah aku menemui Elle pagi tadi... Aku tak bertemu lagi mas.” suara bergetar Miranda membuat Alief menghela nafas. “Elle pasti ketemu, kita sudah cari dari pihak kampus... Elle tidak datang ke sana, bahkan CCTV juga tak menunjukkan Elle kesana.” Kata Alief sudah mendapatkan laporan dari mata – mata yang dia suruh untuk mengawasi Elle dan Elvandra. “Lalu kemana Elle mas? Bahkan bibi

Miranda dan Alief menyusul Elle, untungnya dia selesai mandi tinggal bersiap untuk ikut ke kantor. Ia pulang ke rumah, ingin bicara soal bekerja di tempat Elvandra. Merah menantang dan menolak, seolah ini masalah besar. “Kasih tau ke Elle, jika berani tetep bekerja di perusahaan Elvandra aku akan suruh semua investor cabut saham diperusahaan Elvandra langsung.” “Putrimu kenapa menentang seperti ini, hubungannya dengan Elvandra tidak bisa di benarkah.” Alief langsung marah, bahkan ia bicara keras dengan Miranda membuat perempuan itu diam, dan sedikit takut dengan kemarahan Alisg. “Jika putrimu, Elle... Masih saja berhubungan dengan Elvandra. Aku akan jodohkan dia dengan rekan kerjaku, aku tak main – main lagi. Dia putrimu, kamu istriku. Aku berhak melakukan terbaik untuk keluarga ku.” Alief hanya ingin melindungi keluarga, tidak ingin orang luar mengira keluarga mereka dipandang buruk. Bagaimana tidak, jika mereka diluar sana tau... Elle dan Elvandra memiliki hubungan? Jelas