“Asgar, dinding batu macam apa itu?” tanya Lintang. Anantari mengangguk ikut membenarkan pertanyaan Lintang, dia sendiri pun memang ingin mengetahui-nya. “Batu ini disebut dengan prasasti, sebuah batu pesan dari masa lalu,” jawab Asgar. “Pesan?” seru Lintang dan Anantari bersamaan. “Benar, kau lihat saja di permukaan batu ini, di sana banyak terdapat simbol huruf,” jelas Asgar. “Benar juga, tapi aksara jenis apa itu? Mengapa aku tidak bisa membacanya,” ungkap Lintang. “Aku juga, kakang, banyak kitab di perpustakaan kerajaan Halimun Putih namun tidak ada tulisan seperti ini,” ungkap Anantari. “Kwii, kwii, kwii,” ungkap Limo. “Hahaha, itu memang merupakan aksara peradaban kuno, kalian tentu tidak akan dapat membaca-nya, ayo kita baca, aku sedikit mengerti huruf-huruf itu,” seru Asgar. “Hebat, tidak disangka kau juga ternyata merupakan cendikiawan, Asgar,” puji Anantari, membuat Asgar kembali besar kepala. “Hahaha, bukankah sudah kubilang, aku ini adalah penguasa dari semua
Terakhir Diperbarui : 2025-12-15 Baca selengkapnya