Semua Bab SURA, PANGERAN TERBUANG: Bab 181 - Bab 190

"Tiga Raja Surgawi telah datang…!"Seruan Raja Kei Ta menggema penuh kegembiraan. Ekspresi tegang yang sejak tadi mencengkeram hati setiap orang perlahan meluruh. Dengan kedatangan ketiga Raja Surgawi dan para pengikut mereka dari Alam Immortal, suasana yang sebelumnya kacau berubah menjadi khidmat dan penuh harapan.Energi iblis yang sempat menyebar dan menginfeksi para prajurit kini tertepis habis. Raja Surgawi Lin Yao mengangkat satu tangan, membentuk lingkaran cahaya. Dalam hitungan detik, udara yang tercemar oleh iblis dimurnikan sepenuhnya—disapu bersih seolah tak pernah ada."Pasukan bantuan dari Kerajaan Alam Immortal telah tiba…!""Raja Surgawi, mohon bunuh Raja Iblis Surgawi Tu Shi!"Kei Ta, para pejabat Kerajaan Suiming, dan para immortal penjaga segel bersujud memberi penghormatan. Napas mereka tersengal oleh campuran ket

Kita… harus menghentikan monster ini…!”Tubuh He Sura—yang kini telah berubah sepenuhnya ke dalam wujud Dewa Iblis Surgawi—berjalan perlahan ke depan. Setiap langkahnya seperti dentuman halilintar yang meremas udara. Tatapannya tajam, penuh niat membunuh yang seolah dapat membelah jiwa siapa pun yang menatap balik.“A-Aku bahkan… tidak bisa berdiri di hadapan aura penindasan ini…! Darimana asal kekuatan monster gila ini…!”Raja Kerajaan Suiming, Kei Ta, tertatih dengan napas tercekik, merasakan dadanya seperti diremas paksa.Di sisi lain, ketiga Raja Surgawi mengerahkan seluruh kekuatan mereka hanya untuk dapat tetap bergerak. Energi mereka bergetar liar, mempersiapkan diri menghadapi ancaman yang bahkan tidak berani mereka bayangkan sebelumnya.“Tidak ada waktu untuk bimbang!”

Ketiga Raja Surgawi berdiri terpaku di antara reruntuhan.Langit yang sebelumnya megah kini seperti luka menganga, masih menyisakan riak-riak qi destruktif dari bencana yang baru saja merenggut ribuan nyawa immortal. Tanah yang hancur, udara yang bergetar, dan keheningan ganjil seakan menjadi pengingat bahwa apa pun yang terjadi hari ini… tidak pernah dicatat dalam sejarah mana pun.Mereka tidak tahu harus berbuat apa lagi.Jalan yang tersisa hanya dua:kembali ke Kerajaan Immortal untuk meminta petunjuk, atau mengirim laporan langsung ke Alam Dewa, memohon keputusan dari para entitas tertinggi.Dan keduanya sama-sama terasa menakutkan.Karena kesalahan hari ini terlalu besar.Dan ancaman yang muncul… jauh melampaui apa pun yang pernah dibayangkan.Perintah Para Penguasa Langit&

“Misi dimulai…!”Suara Zhong Long menggema seperti dentang logam di dalam dada para immortal yang berdiri melingkar mengelilinginya. Mereka menelan ludah, merasakan aura pembunuhan sang Tetua Agung yang bergetar seperti riak badai. Begitu kata itu terucap, Zhong Long menghilang—melesat bagai sebuah garis tipis cahaya jiwa—memasuki tubuh Suncu Yu-ang.On…On…On…Di luar, waktu seakan ikut menahan napas.Di dalam, hitungan mundur sudah dimulai.Zhong Long menghitungnya dalam hati—tiga puluh napas, tidak lebih, jika tidak He Sura akan menyadari intrusinya. Dalam dunia para immortal, tiga puluh napas adalah waktu yang tidak lebih panjang dari satu kedipan mata makhluk fana, namun cukup bagi seorang emperor untuk mengeksekusi sebuah tragedi besar.Pada napas kesepuluh, tubuh jiwa primordial Zhong Long

10 Juta Tahun yang Lalu…Angin gurun yang kering berhembus pelan di puncak perbukitan tandus. Pasir berputar dalam pusaran kecil, seakan ikut menggambarkan kebingungan yang memenuhi wajah para kultivator yang baru saja tiba.Zhong Long mendarat bersama rombongan utusan kerajaan immortal, napasnya terengah setelah menempuh perjalanan panjang untuk mengejar satu sosok—sosok yang bagi para dewa dianggap ancaman terbesar dalam sepuluh era terakhir.Namun yang mereka lihat hanyalah tempat kosong.Tak ada He Sura.Tak ada dua wanita itu.Tak ada bekas pertempuran.Hanya keheningan.Zhong Long menoleh ke Baek Jie—orang yang sebelumnya ditugaskan memantau pergerakan Dewa Iblis Surgawi tersebut. Ia mengerutkan dahi, merasa ada yang janggal.“Baek Jie… Dewa… ke mana Dewa Iblis Surgawi itu pergi…?” tany