Dalam ketakutan, aku menelepon Aidan.Malam itu salju turun deras, dia datang menjemputku. Membawaku keluar dari neraka, dan berjanji akan memberiku sebuah rumah.Aku ingin memiliki rumahku sendiri.Selama dua tahun bersama, dia membujukku berkali-kali untuk menuruti nafsunya, dan berulang kali berjanji akan menikah denganku.Namun setelah setengah tahun bertunangan, baru sekarang aku menyadari...Selain cincin perak sederhana di jariku, aku bahkan belum pernah bertemu satu pun anggota keluarganya.Pertunangan sialan, cinta sialan, dan aku…Air mata mengaburkan pandanganku. Aku melepas cincin pertunangan itu dan melemparkannya ke tempat sampah.'Aidan, aku tidak mau nikah denganmu lagi.'Dua hari lagi, aku akan bergabung dalam proyek rahasia itu....Keesokan paginya, aku bangun pagi-pagi untuk mengemasi barang bawaanku.Aidan yang semalaman tak pulang, masuk ke kamar. Ia tertegun sebentar, lalu segera menarik tanganku."Kamu mau ke mana?"Tanpa menatapnya, aku menjawab singkat, "Ujian
Read more