"Kamu serius?" tanya Aldrian dengan raut wajah yang sangat muram."Ya." Kyna tidak sedang bercanda, cemburu, maupun merajuk."Oke." Dia mengangguk, lalu menambahkan, "Jangan nyesal kamu!" Aldrian berjalan kembali ke arah etalase, lalu menunjuk sepuluh jam tangan itu. "Aku mau beli semuanya!"Vivian akhirnya mengerti. Kyna adalah istri pria ini, sedangkan wanita yang baru saja pergi adalah selingkuhannya.Tak disangka, Vivian langsung menutup pintu etalase dan menjawab, "Maaf, Tuan. Aku nggak mau menjualnya lagi." Aldrian tidak pernah menyangka permintaannya akan ditolak oleh seorang pramuniaga. Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia berbicara dengan angkuh, "Percaya nggak, selama aku mau, aku bisa beli toko ini kapan pun itu!""Oh. Kalau begitu, aku lebih pilih untuk bangkrut daripada menjualnya. Aku memang lemah, tapi aku nggak berharap barang-barangku jatuh ke tangan seorang pelakor," jawab Vivian dengan tampang tegas."Kamu ...." Aldrian benar-benar marah.Pada akhirnya, Kyna turu
Magbasa pa