All Chapters of Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin: Chapter 51 - Chapter 60

Kyna memejamkan matanya, seolah-olah hendak tidur. "Emm, aku tahu." Kyna sudah memblokir akun Anara dan tidak akan melihat apa pun yang dia posting lagi."Ada apa ini? Kamu sudah mau tidur?" Aldrian mengerutkan kening dan bertanya, "Kamu nggak enak badan? Coba kuperiksa." Aldrian membungkuk dan ingin melihat wajah Kyna. "Kamu bukan lagi diam-diam nangis, 'kan?"Bagaimana mungkin!"Cepat bangun. Biar kuperiksa." Aldrian langsung meraih pinggang Kyna dan mengangkatnya.Ketika Kyna membuka matanya, Aldrian melihat matanya kering dan tanpa air mata. Mata Kyna bahkan tidak memerah lagi seperti sebelumnya, hanya terlihat acuh dan sayu."Kamu benar-benar sudah ngantuk?" Aldrian menurunkannya kembali ke tempat tidur dan menambahkan, "Kalau begitu, tidurlah ...." Setelah menyelimuti Kyna, Aldrian menatap matanya yang terpejam dan ragu sejenak sebelum akhirnya berkata, "Kyna, aku harus melakukan perjalanan bisnis besok." Perjalanan bisnis! Kyna segera membuka matanya. Bukankah ini berarti di

Kyna tidak menjawab dan langsung menolak panggilan itu. Kemudian, dia duduk di sebelah Sonia dengan dikelilingi juniornya. Tidak ada yang menyinggung tentang kakinya, seolah-olah tidak ada yang menyadarinya.Namun, Kyna tahu betapa seriusnya cedera kaki bagi seorang penari. Tidak mungkin ada yang tidak menyadarinya. Kemungkinannya hanya satu, yaitu Sonia telah terlebih dahulu memberi tahu semua orang untuk tidak mengungkitnya. Apa pun alasannya, di ruang tunggu kecil ini, Kyna telah menerima kebaikan tulus dari orang asing. Ini adalah sesuatu yang tidak pernah dirasakannya selama lima tahun terakhir. Ponsel Kyna terus bergetar di dalam tas. Jadi, dia langsung menonaktifkannya dan fokus berbicara dengan guru serta orang lainnya. Ketika melihat Eldric, Kyna pun merasa terkejut. Bukankah Eldric adalah penari utama Sanggar Tari Kota Hatam? Kenapa dia ada di sini?Sonia tersenyum dan berujar, "Pertunjukan ke luar negeri kali ini diselenggarakan beberapa sanggar tari. Setiap sanggar tari

Orang yang berjalan mendekat dari ujung gang itu tak lain adalah Aldrian."Ada apa?" Aldrian segera berjalan ke sisi Anara dengan mata dipenuhi kecemasan yang tulus. Dia sama sekali tidak sempat melirik orang lain.Anara memasang tampang cemberut dan mulai merengek di depannya, "Aldri, orang-orang ini mau tindas kita mentang-mentang kita itu penduduk luar! Jelas-jelas ada orang yang nggak datang setelah dapatkan nomor antrean. Aku sudah tawarkan untuk beli nomor itu dengan harga sepuluh kali lipat lebih tinggi, tapi mereka menolak! Mereka jahat banget!" Aldrian menepuk-nepuk punggungnya dan menyahut, "Nggak apa-apa. Biar aku saja yang bernegosiasi." Namun, Anara masih lanjut merengek, "Nggak mau! Hari ini, aku mau beli semua nomor antrean klinik ini! Biar mereka tahu orang dari luar kota nggak bisa ditindas dengan seenaknya! Aldri, aku sudah bilang ...."Anara menunjuk ke arah antrean dan melanjutkan, "Beri mereka masing-masing 20 juta! Hari ini, kita reservasi seluruh klinik untuk p

"Aldrian, kalau kamu nggak mau malu, pergilah." Berhubung Kyna sudah menolak dengan tegas, Aldrian tak lagi memaksa."Aku akan tunggu kamu selesai konsultasi," kata Aldrian sebelum pergi.Taufik adalah seorang dokter yang sudah tua. Setelah mendengarkan penjelasan Kyna tentang kondisinya, dia memeriksa kaki Kyna dengan saksama. Diagnosis akhirnya, berhubung kaki Kyna sudah dibiarkan seperti ini selama lima tahun, tidak ada jaminan kakinya bisa sembuh total. Akan tetapi, mereka bisa mencoba menyembuhkannya.Taufik pun memberikan sebuah rencana pemulihan. Salah satu bagiannya melibatkan akupunktur harian. Namun, itu tidaklah realistis bagi Kyna.Ketika mengetahui bahwa Kyna tinggal di Kota Hatam, Taufik berkata, "Mengenai akupunktur, itu bukan masalah. Aku punya murid di Kota Hatam. Kamu bisa terima akupunktur dari dia. Tapi, kamu harus punya kesiapan hati. Kamu mungkin nggak akan bisa menari lagi.""Baik, aku mengerti. Terima kasih, Dok." Kyna pada dasarnya sudah tidak menaruh harapan

Sepertinya, William sangat membenci Kyna. Dulu, William membencinya karena merasa dia tidak layak mendampingi Aldrian. Sekarang, kebenciannya makin dalam karena Aldrian gagal bekerja sama dengan Evan.Kyna merasa sangat aneh. Kenapa dia yang harus disalahkan atas kegagalan kerja sama itu? Memangnya dia yang menyuruh Aldrian dan Anara untuk berpura-pura menjadi pasangan suami istri?"Pulanglah, Kyna. Pesta Keluarga Almara ini cuma terbuka untuk orang yang punya undangan. Kami semua punya undangan, sedangkan kamu nggak. Untuk bawa kamu masuk, Aldri harus repot-repot jelasin lagi kamu itu siapa. Kalau orang nggak percaya dan izinkan kamu masuk, bukannya keributan di depan pintu cuma akan buat Aldri malu?" mohon Anara dengan sikap seolah-olah sedang membela Aldrian.Sikap William juga makin tidak sopan. "Dia cuma takut Aldri akan telantarkan dia. Waktu Aldri datang ke ibu kota, dia juga ikut. Waktu Aldri mau hadiri pesta, dia juga nyusul sampai kemari. Dia sudah jadi beban Aldri selama lim