Aku sangat ingin lepas dari tangannya Dimas.Tapi aku juga ingin terus merasakan sentuhannya.Dengan merasa malu, aku mengatupkan gigi dan berkata, "Kak, aku baik-baik saja, hanya kurang tidur semalam. Aku akan baik-baik saja setelah tidur sebentar." Kakak keuangan itu berhenti membujukku dan berkata kepada Dimas, "Dimas, bersikaplah sopan dan jagain Rina."Dimas menatapku sebentar, wajahnya tetap tenang, sementara gerakan jarinya terus berlanjut."Baik, Kak," jawab Dimas santai kepada kakak keuangan itu.Tiba-tiba, tekanan di tangannya meningkat.Aku terkejut. Dimas merasakan kontraksiku dan mengoreknya lebih dalam.Detik berikutnya, aku menggertakkan gigi dan mencapai klimaks di tangannya.Aku jelas melihat senyum licik di wajah Dimas.Tapi tak lama kemudian, ia kembali ke ekspresi seriusnya.Tangannya terus berlanjut.Aku mulai memohon padanya, "Nggak mau, nggak mau lagi."Namun, ia meraih tanganku dan menekannya ke selangkangannya.Aku mengerti maksudnya.Dalam sensasi klimaksku,
Read more