Rangga adalah orang yang bermartabat. Namun, meskipun terlihat lembut dan bersahabat, kedua tangannya ternyata juga pernah dinodai darah. Jika dia tidak bisa mengungkap kebohongan Cahyani, bagaimana mungkin dia bisa memimpin Kementerian Hukum atau menjadi ahli strategi perang?"Kalau benar-benar menyukai Satya, kamu tidak akan pindah ke Paviliun Barat." Tatapan Cahyani sedikit berubah.Tatapan Rangga tetap tenang dan lembut. "Adik Ipar tidak perlu mewaspadaiku. Meski baru sadar, aku sudah punya gambaran umum tentang apa yang terjadi di dalam kediaman ini. Satya yang bersalah padamu, dan kamu juga sudah banyak menderita. Kamu sudah selamatkan nyawaku. Selama itu masih dalam batas kemampuanku, aku akan membalas budimu."Atas bujukan lembut Rangga, Cahyani mengangkat kepalanya dan menatap Rangga secara langsung. Selama beberapa hari terakhir, selain Ratih, tak seorang pun di Kediaman Adipati yang berada di pihaknya. Mereka semua bersikap seolah-olah Cahyani yang telah berbuat salah, kur
Baca selengkapnya