Dibandingkan dengan masalah bagaimana menjelaskan kepada Kaisar, Ratih malah kepikiran hal lain. Dia menyuruh Bibi Sari untuk pergi ke paviliun.Tidak lama kemudian, Wiranto, Sekar, dan Ningsih datang kemari.Ratih sedang duduk di kursi roda dengan memegang tongkat. Punggungnya kelihatan sangat tegak.“Satya lagi di markas militer, dia tidak bisa kemari. Tapi, dia juga tidak perlu kemari.”Sekar bertanya, “Apa yang ingin Ibu katakan?”Ratih meliriknya sekilas, lalu melirik putranya. “Bagaimana menurutmu mengenai masalah pengalihan status istri?”Wiranto berpikir sejenak. “Sebelumnya, kami pernah membahasnya. Semua itu paling menguntungkan bagi Keluarga Adipati.”Ucapan Wiranto sangat blak-blakan. Sekar segera menimpali, “Ningsih sudah menjadi janda di usianya yang masih muda, dia memang cukup malang. Kita bisa membuat keputusan seperti itu juga karena tidak berdaya.”Sementara ini, Ningsih mengabaikan masalah kehilangan maskawin, lalu berkata dengan penuh rasa terima kasih kepada Sekar
Read more