Di rumah sakit.Luca sedang mengupas apel sambil menatap ponselnya dengan pandangan kosong. Valentina menangkap ketidakfokusan itu dan gelombang kecemasan langsung menyesakkan dadanya."Luca, kamu sedang menunggu telepon dari seseorang?""Nggak."Dia memaksakan senyum, meletakkan ponsel, lalu lanjut mengupas apel. Biasanya, setiap kali Luca menemani Valentina di rumah sakit, aku akan cemburu dan terus mengiriminya pesan, memintanya pulang lebih cepat. Namun hari ini, aku tidak mengirim satu pesan pun.Menatap Luca, rasa gelisah perlahan tumbuh di hati Valentina. Sejak semalam, sikapnya memang terasa aneh.'Apakah dia masih memikirkan Bianca? Nggak, aku nggak boleh membiarkan apa pun di antara mereka hidup kembali,' pikir Valentina."Luca, kepalaku agak sakit, kamu bisa pijat sebentar nggak?"Valentina merangkul lengannya, suaranya lembut dan manja. Luca meletakkan apel itu lalu dengan hati-hati menekan pelipisnya. Memanfaatkan kesempatan, Valentina bersandar ke dadanya dan berbisik, "L
Read more