Share

Sebuah Firasat

“Selamat pagi,” sapa Zen ketika Lea menggeliat dan membuka sedikit kelopak matanya.

Pergulatan panas semalam menyisakan rasa lelah yang teramat sangat hingga Lea betah meringkuk di bawah selimut dengan tubuh polos. Wanita itu terlalu nyaman berada di sana, sampai dia terbangun di saat matahari sudah bergerak semakin tinggi. Rasa lelah akibat bercinta dengan sang suami membuatnya ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk tetap berada di atas tempat tidur. Bergelung di bawah selimut seharian terdengar seperti sebuah ide yang brilian untuk memulihkan tenaga sebelum Zen kembali “menghajarnya” tanpa ampun.

“Kau sudah bangun?” tanya Lea dengan suara serak yang semakin terdengar serak karena baru bangun dari tidur. Wanita itu menarik dan merapatkan selimut hingga batas leher.

Zen berjalan ke arah ranjang dengan sebuah cangkir keramik di tangannya. Aroma kafein yang begitu harum, menyapa indera penciuman Lea selagi Zen mengikis jara

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status